Bisnis.com, JAKARTA — PT Jasa Marga Tbk. berniat terjun ke bisnis pengembangan lahan industri dengan menggandeng PT Surya Semesta Internusa Tbk. Lantas apa kata manajemen Surya Semesta Internusa?
Presiden Direktur SSIA Johannes Suriadjaja membenarkan rencana Jasa Marga untuk bermitra dengan perseroan dalam pengembangan lahan industri di Subang. Namun, perincian terkait dengan kemitraan dengan Jasa Marga masih dirundingkan.
"Ya, benar [Jasa Marga] sudah [menyatakan minat] dan kami masih membicarakannya," ujar Johannes kepada Bisnis.com, pekan lalu.
Berdasarkan catatan Bisnis, SSIA telah mengantongi izin pengembangan kawasan industri seluas 2.000 hektare di Subang.
Saat ini, perseroan telah memiliki lahan seluas 1.100 hektare untuk dikembangkan menjadi kawasan industri.
Baca Juga
Johannes menyebutkan bahwa sejauh ini telah ada permintaan awal sebesar 200 hektare dari sejumlah investor dari berbagia negara, mulai dari Jepang, Korea Selatan, China, Amerika Serikat, dan sejumlah negara di Eropa.
Johannes mengemukakan bahwa iklim usaha pengembangan kawasan industri tengah bergairah dan menyerupai siklus yang terjadi pada 2009.
Saat itu, katanya, kepercayaan diri pengusaha meningkat setelah Susilo Bambang Yudhoyono terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia untuk kedua kalinya.
Dia menuturkan bahwa SSIA akan memulai prapenjualan pada 2020 atau hampir bersamaan dengan pengoperasian tahap pertama Pelabuhan Patimban. "Persiapannya tahun ini ya. Banyak investor itu tergantung kebijakan pusat dan daerah yang bisa sesuai atau tidak dengan minat investor, itu penting. Jangan tidak disambut karena Indonesia butuh FDI [foreign direct investment/penanaman modal asing]!" jelasnya.
Pada tahap pertama, Surya Internusa bakal menggarap lahan seluas 250 hektare yang bisa menampung 25—25 perusahaan.
Head of Investor Relation SSIA Erlin Budiman mengatakan bahwa perseroan perlu merogoh kocek sebanyak Rp1,50 triliun untuk pembangunan infrastruktur kawasan industri di tahap pertama.