Bisnis.com, JAKARTA - Kerjasama multilateral dinilai menjadi salah satu solusi terbaik untuk meminimalisasi risiko perlambatan ekonomi global karena perang dagang.
Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) telah menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada Maret lalu. Tak cukup sampai di situ, kali ini organisasi tersebut kembali merevisi perkiraan global menjadi 3,2 persen dari sebelumnya 3,3 persen.
"Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah menghidupkan kembali diskusi perdagangan multilateral," tulisnya seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (22/5/2019).
OECD juga memperingatkan bahwa kebijakan-kebijakan yang dilangsungkan sepanjang bulan ini dapat menggandakan dampak dari kenaikan tarif impor AS-China dan memberikan efek riak ke seluruh dunia.
Selain perdagangan, China juga menghadapi kesulitan domestik yang bisa berdampak secara global.
Meskipun ada tanda-tanda stabilisasi, OECD mengatakan ada risiko bahwa stimulus kebijakan pemerintahan Xi Jinping terbukti tidak cukup, justru memicu perlambatan permintaan domestik.
Baca Juga
"[Dampak] spillover akan menjadi lebih besar jika bank sentral masih memiliki sedikit margin untuk bereaksi," tulis OECD.