Bisnis.com, JAKARTA - Seiring dengan ketidakpastian kondisi global yang kembali menguat, Bank Indonesia (BI) mengubah stance moneter menjadi cautious, neutral, data dependacy.
Sebelumnya, sejak Mei 2019, BI menetapkan stance moneternya ahead the curve dan preemptive.
Gubernur BI Perry Warjiyo menuturkan, stance ini berarti bank sentral akan terus mencermati kondisi pasar keuangan global dan stabilitas eksternal perekonomian.
Ini dilakukan mempertimbangkan terbukanya ruang bagi kebijakan moneter yang akomodatif sejalan dengan rendahnya inflasi dan perlunya mendorong pertumbuhan ekonomi di dalam negeri.
"Suku bunga dengan situasi sekarang, kita karakteristiknya cautious, neutral, data dependacy," ungkap Perry, Kamis (16/05/2019).
Sementara itu, stance arah kebijakan BI untuk pengelolaan likuiditas dan makroprudensial tetap longgar, sementara pendalaman pasar keuangan ekspansif.
Baca Juga
Keputusan tersebut, kata Perry, sejalan dengan upaya menjaga stabilitas eksternal perekonomian Indonesia di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat.