Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Ubah Stance Kebijakan Moneter Jadi Cautious Neutral Data Dependacy

Sejak Mei 2019, BI menetapkan stance moneternya ahead the curve dan preemptive.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan penjelasan pada jumpa pers mengenai hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (21/3/2019). Bank Indonesia memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate (BI 7DRR) sebesar 6,00 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen. Bisnis/Nurul Hidayat
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan penjelasan pada jumpa pers mengenai hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (21/3/2019). Bank Indonesia memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate (BI 7DRR) sebesar 6,00 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen. Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Seiring dengan ketidakpastian kondisi global yang kembali menguat, Bank Indonesia (BI) mengubah stance moneter menjadi cautious, neutral, data dependacy.

Sebelumnya, sejak Mei 2019, BI menetapkan stance moneternya ahead the curve dan preemptive.

Gubernur BI Perry Warjiyo menuturkan, stance ini berarti bank sentral akan terus mencermati kondisi pasar keuangan global dan stabilitas eksternal perekonomian.

Ini dilakukan mempertimbangkan terbukanya ruang bagi kebijakan moneter yang akomodatif sejalan dengan rendahnya inflasi dan perlunya mendorong pertumbuhan ekonomi di dalam negeri.

"Suku bunga dengan situasi sekarang, kita karakteristiknya cautious, neutral, data dependacy," ungkap Perry, Kamis (16/05/2019).

Sementara itu, stance arah kebijakan BI untuk pengelolaan likuiditas dan makroprudensial tetap longgar, sementara pendalaman pasar keuangan ekspansif.

Keputusan tersebut, kata Perry, sejalan dengan upaya menjaga stabilitas eksternal perekonomian Indonesia di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Tegar Arief
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper