Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rasio Elektrifikasi Provinsi Lampung Akan Tercapai 100 Persen Pada 2020

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menargetkan rasio elektrifikasi Provinsi Lampung mencapai 100 persen pada 2020.
Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Hery Trianto (dari kanan), Presiden Direktur PT Jurnalindo Aksara Grafika Lulu Terianto, Vice President Public Relation PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Dwi Suryo Abdullah, Direktur Pemberitaan dan Produksi Arif Budisusilo berfoto bersama dengan tim Jelajah Infrastruktur Sumatra di Wisma Bisnis Indonesia, Jakarta, Senin (29/4/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya
Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Hery Trianto (dari kanan), Presiden Direktur PT Jurnalindo Aksara Grafika Lulu Terianto, Vice President Public Relation PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Dwi Suryo Abdullah, Direktur Pemberitaan dan Produksi Arif Budisusilo berfoto bersama dengan tim Jelajah Infrastruktur Sumatra di Wisma Bisnis Indonesia, Jakarta, Senin (29/4/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, BANDAR LAMPUNG - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menargetkan rasio elektrifikasi Provinsi Lampung mencapai 100 persen pada 2020.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Lampung Pandapotan Manurung mengatakan rasio elektrifikasi dan rasio desa berlistrik di Lampung hingga Maret 2019 telah mencapai 97,65 persen dan 93,7 persen. Persentase tersebut ditargetkan mencapai 100 persen pada 2020.

"Sesuai RUPTL [Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik], baik rasio desa berlistrik maupun rasio elektrifikasi sudah mencapai 100 persen pada 2020 dengan jumlah desa 2.640," ujarnya, Selasa (30/4/2019).

Dia mengatakan tiga wilayah yang masih banyak desa yang belum berlistrik adalah Pesisir Barat, Mesuji, dan Tuba. Sebagian daerah desa di daerah tersebut diusulkan untuk mendapat lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE) dan sebagian lagi tengah diupayakan untuk menarik jaringan.

Menurutnya, ada beberapa tantangan harus dihadapi PLN dalam melistriki pedesaan. Salah satunya adalah desa yang berada dalam jalur kawasan taman nasional maupun hutan lindung.

"Misalnya ada yang melintasi kawasan hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Ini terus dikoordinasikan dengan pemerintah daerah setempat," tuturnya.

Saat ini terdapat empat desa yang aksesnya harus melewati TNBBS. Selain itu, ada tiga desa lainnya yang berada dalam kawasan hutan register.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Akhirul Anwar
Sumber : jelajah sumatra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper