Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pangsa Pelanggan Listrik Industri di Lampung Bisa Capai 20 Persen

Hingga kuartal I/2019, dari 2,11 juta pelanggan PLN di Lampung, sebanyak 2 juta pelanggan atau 94,69% di antaranya termasuk pada jenis tarif rumah tangga.
Ilustrasi - Petugas melakukan pemeriksaan rutin di Gardu Induk PLN Pusat Pengatur Beban (P2B) Jawa-Bali, di Gandul, Cinere, Depok, Jawa Barat, Kamis (15/6/2017)./Antara-Indrianto Eko Suwarso
Ilustrasi - Petugas melakukan pemeriksaan rutin di Gardu Induk PLN Pusat Pengatur Beban (P2B) Jawa-Bali, di Gandul, Cinere, Depok, Jawa Barat, Kamis (15/6/2017)./Antara-Indrianto Eko Suwarso

Bisnis.com, BANDAR LAMPUNG - PT PLN (Persero) memperkirakan pangsa pasar pelanggan listrik dengan jenis tarif bisnis dan industri di Lampung bisa mencapai 20% seiring dengan pesatnya pertumbuhan industri di provinsi tersebut.

Hingga kuartal I/2019, dari 2,11 juta pelanggan PLN di Lampung, sebanyak 2 juta pelanggan atau 94,69% di antaranya termasuk pada jenis tarif rumah tangga. Sisanya terbagi atas jenis tarif bisnis, industri, maupun pemerintahan.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Lampung Pandapotan Manurung mengatakan, komposisi tersebut akan berubah seiring dengan pertumbuhan industri yang pesat di Lampung. Menurutnya, pangsa pasar pelanggan jenis tarif bisnis dan industri bisa meningkat hingga 20%.

"Nanti komposisinya mungkin akan 20:80 lah. Tapi, dari 20% bisnis dan industri itu, pendapatan bisa berkontribusi sekitar 55%-60%," katanya kepada Bisnis, Selasa (30/4/2019).

Dia memastikan, tingginya pertumbuhan industri ditunjang oleh kehadiran jalan Tol Trans-Sumatra. Sekarang pembangunan di sekitar tol sudah mulai bergerak dan dipastikan mampu merangsang tumbuhnya industri-industri baru.

Dia mengungkapkan, industri di sektor agribisnis menjadi yang utama di Lampung, khususnya tambak udang yang terus menunjukkan perkembangan.

"Selain ada gula, tambak udang juga berkembang sangat pesat dan kebutuhan listrik mereka cukup besar. Misalnya, untuk pompa dan kincir harus menyala 24 jam," tuturnya.

Apabila seluruh rencana pembangunan infrastruktur berjalan lancar, Pandapotan optimistis bahwa pertumbuhan kebutuhan listrik di Lampung mampu bertahan di kisaran 9%.

Adapun saat ini, daya mampu sistem kelistrikan Lampung mencapai 1.278,2 megawatt (MW) dengan beban puncak sebesar 1.008,6 MW.

Seiring dengan naiknya kebutuhan listrik, maka PLN akan terus menambah daya yang salah satu carangan dengan mengirimkan listrik dari Sumatra Selatan melalui jaringan transmisi 150 kilovolt (kV) dan 275 kV.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : jelajah sumatra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper