Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sedang mengembangkan infrastruktur di kota baru Tanjung Selor, Kalimantan Utara sehingga mampu menarik minat investor ke kawasan itu.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) sudah membuat rencana induk untuk pengembangan Tanjung Selor.
Setelah rencana induk dibuat oleh BPIW, kini tugas beralih kepada Kementerian PUPR untuk pengimplementasiannya.
“Kalau bidang kami [membangun] di jalan, di air mimum, di embung-embung, di sana kan pulau-pulau kecil. Jadi, kami sudah bangun beberapa sumber air minum, kami akan bangun lagi. Selain itu, kami akan bangun jembatan,” ujarnya, Jumat (29/3/2019).
Menurutnya, saat ini sudah ada beberapa investor yang tertarik untuk melakukan pengembangan di Tanjung Selor. “Ada pihak swasta yang sudah tertarik di sana, sudah ada.”
Kepala BPIW Kementerian PUPR Hadi Sucahyono mengungkapkan bahwa badan itu membutuhkan anggaran Rp82,40 miliar untuk beberapa program yang disepakati.
Baca Juga
Apabila diperinci, beberapa program yang disepakati a.l. pembangunan rumah susun bagi aparatur sipil negara tipe 36 setinggi 4 lantai di Kabupaten Bulungan sebanyak 58 unit dan pelebaran jalan batas Bulungan—Tanjung Selor sepanjang 4,29 kilometer. Selain itu, kata Hadi, investor swasta masih menunggu pengembangan kawasan karena potensi masyarakat yang masih sedikit yakni 35.000 orang.
Meskipun begitu, terdapat potensi ekonomi yang ditawarkan yakni kawasan industri Tanah Kuning yang diharapkan dapat menjadi pemicu untuk investor masuk.
“Kayaknya di sana basisnya pertanian dan perkebunan. Yang jelas kalau investor sudah bangun yang pasti dibutuhkan tenaga kerja,” ujarnya.
Kawasan industri Tanah Kuning merupakan salah satu kawasan industri prioritas yang termasuk dalam Perpres No. 56/2018 tentang Perubahan Kedua atas Perpres No. 3/2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional sehingga perlu didukung konektivitas Tanjung Selor—KI Tanah Kuning.
Tahun ini, BPIW juga melakukan kaji ulang desain kawasan pemerintahan Kota Baru Mandiri Tanjung Selor seluas 800 hektare serta menyusun rencana pengembangan tahap pertama yang mencapai 200 hektare.
Adapun, ungkap Hadi, untuk 2020 telah direncanakan beberapa program infrastruktur PUPR di Provinsi Kaltara, antara lain pembangunan Jalan Malinau–Long Semamu 1 dan 2, pembangunan embung Sei Limau di Pulau Sebatik, pembangunan tempat pembuangan sampah di Kab. Bulungan, Kab. Nunukan, dan Kota Tarakan, serta pembangunan rumah khusus
Tanjung Selor diharapkan menjadi pendorong perekonomian di kawasan perbatasan.
Untuk itu, Tanjung Selor diarahkan sebagai pusat pemerintahan dan pendukung kawasan ketahanan pangan serta kawasan agroindustri yang produktif, berjatidiri dan lestari.
Jika merujuk kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015—2019, ada 10 kota yang akan dikembangkan pemerintah menjadi kota baru atau kota mandiri. Namun, hingga memasuki 2019, belum ada perkembangan yang cukup nyata dari rencana tersebut. Hingga kini baru Kota Maja di Banten yang terus membangun.
Jika merujuk laman http://sim.ciptakarya.pu.go.id/kotabaru/, di situ dicantumkan ada 11 perencanaan kota baru, yakni Kota Baru Pontianak, Tanjung Selor, Padang, Palembang, Maja, Banjar Baru, Makassar, Manado, Sorong, Jayapura, dan Morotai.^(Krizia P. Kinanti)