Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto yang menjabat sebagai Ketua Partai Golkar membeberkan skema Nawacita jilid II Presiden Joko Widodo jika terpilih dalam Pemilu 2019 mendatang.
Airlangga mengungkapkan dalam periode 2020-2024 pemerintah menargetkan pertumbuhan 5,4%-6% dengan tingkat konsumsi rumah tangga 5,21%-5,37%, belanja pemerintah 3,28%-4,11%, investasi 7,45%-8,25%, ekspor 6,75%-7,60% dan impor sebesar 7,56%-8%.
"Jadi policy untuk empat tahun ke depan, Nawacita jilid II, sudah disiapkan oleh Pak Presiden," tegas Airlangga dalam Forum Entrepreneurship Kadin Indonesia, Rabu (27/02/2019).
Sementara itu, kontribusi sektor manufaktur akan mencapai 5,40%-7,05%, menempati posisi keempat sektor informasi, komunikasi dan teknologi sebesar 10,84%-11,62%, transportasi 8,68%-9,11%, dan jasa keuangan sebesar 7,15%-7,84%.
Adapun, fokus kebijakan terkait dengan pengembangan industri menyasar tiga target yakni meningkatkan produktivitas, meningkatkan daya saing ekspor manufaktur, dan menguatkan industri hulu strategis.
Fokus kebijakan ini akan didukung oleh enam langkah strategis. Pertama terkait dengan penguatan iklim investasi, keterbukaan perdagangan dan keterlibatan di dalam jaringan produksi global.
Kedua, penguatan kemampuan riset dan pengembangan inovasi, dan akselerasi adopsi teknologi. Ketiga, peningkatan diplomasi ekonomi dan utilisasi perjanjian perdagangan bebas. Keempat, pengoptimalan sumber potensi pertumbuhan ekonomi.
Kelima, penguatan pilar pendukung pertumbuhan sektor manufaktur dan keenam, penciptaan kebijakan makroekonomi yang kondusif untuk mendukung pengembangan industri manufaktur.
"Ini saya yakin toko sebelah tidak siap seperti ini. Ini 2020-2024, pasti tidak siap," ungkap Airlangga diiringi dengan tawa penonton.