Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Reaksi Pakar Maritim Tanggapi Sistem Pengadaan 1 Pintu di Pelindo

Pakar kemaritiman Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) merespons langkah seluruh perusahaan di bawah PT Pelabuhan Indonesia (Persero) melakukan pengadaan peralatan satu pintu di perusahaan pelat merah tersebut.
Ilustrasi - Pelabuhan Boom Baru Palembang yang dikelola oleh PT Pelindo II (Persero) atau IPC Cabang Palembang. Bisnis/Dinda Wulandari
Ilustrasi - Pelabuhan Boom Baru Palembang yang dikelola oleh PT Pelindo II (Persero) atau IPC Cabang Palembang. Bisnis/Dinda Wulandari

Bisnis.com, JAKARTA - Pakar kemaritiman Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS) merespons langkah seluruh perusahaan di bawah PT Pelabuhan Indonesia (Persero) melakukan pengadaan peralatan satu pintu di perusahaan pelat merah tersebut.

Raja Oloan Saut Gurning, salah satu pakar, menilai bahwa langkah Pelindo I hingga IV melakukan pengadaan peralatan secara gabungan akan mengefisienkan sumber daya dan kinerja lini jasa bongkar muat di seluruh terminal empat BUMN operator pelabuhan itu.


Dia berharap penggabungan berbagai unit perawatan di lingkungan korporasi Pelindo I hingga IV dalam satu unit usaha dapat mewujudkan manajemen optimasi (lean management) sehingga mengurangi investasi dan biaya berlebih, baik dalam pembelian, pengoperasian dan perawatan, maupun perbaikan peralatan berbagai unit bongkar muat.  


"Ekspektasi penting yang perlu menjadi target dari usaha sinergi dan penggabungan ini adalah penurunan biaya bongkar-muat kargo di seluruh lini satu berbagai unit terminal di lingkungan Pelindo I sampai dengan IV," katanya, Senin (18/2/2019).


Menurut dia, potensi penurunan biaya operasional dan biaya pemeliharaan peralatan bongkar muat muncul karena konsolidasi jasa perawatan atau perbaikan, penyediaan suku cadang, hingga penyediaan bahan bakar atau energi penggerak peralatan bongkar-muat. 


Jika koreksi biaya itu terwujud, lanjut dia, penurunan total biaya kapal, kargo, dan pelabuhan juga dapat tereduksi yang kemudian bisa memberikan efek positif pada penurunan biaya logistik nasional.


Dampak positif lainnya, sinergi keempat Pelindo dapat menstimulasi permintaan komponen berbagai suku cadang peralatan terhadap industri komponen dalam negeri.


Lebih jauh lagi, langkah itu bisa mengurangi ketergantungan terhadap industri di negeri tetangga, seperti Singapura, yang selama ini menikmati pangsa perawatan, perbaikan, dan penyediaan suku cadang peralatan bongkar muat nasional.


Sementara itu, Direktur the National Maritime Institute (Namarin) Siswanto Rusdi berharap rencana aksi korporasi Pelindo tidak mempersempit pilihan penyedia barang. "Jangan sampai ada kartel permintaan," ujarnya.
 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sri Mas Sari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper