Bisnis.com, JAKARTA — Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus mengemukakan bahwa sampai dengan 2018, sebanyak enam kawasan ekonomi khusus sudah beroperasi dari 12 kawasan yang dikembangkan.
Keenam kawasan ekonomi khusus (KEK) tersebut, kata Sekretaris Dewan Nasional KEK Enoh Suharto Pranoto, adalah KEK Sei Mangkei, KEK Tanjung Lesung, KEK Palu, KEK Mandalika, KEK Galang Batang, dan KEK Arun Lhok seumawe.
Sementara itu, enam KEK yang sedang dalam tahap pembangunan, yaitu KEK Tanjung Api-Api, KEK Sorong, KEK Tanjung Kelayang, KEK Bitung, KEK Morotai, dan KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan.
Menurut Enoh, KEK yang beroperasi sudah memiliki infrastruktur dasar yang baik.
“Infrastruktur dasar sudah oke. Kalau ada investor yang mau masuk ke kawasan tersebut, airnya ada, listriknya ada, pengelolaan limbahnya ada, pengelolaan sampahnya ada, lahannya pun sudah tersedia itu,” ujarnya kepada Bisnis.com, Jumat (4/1/2019).
Dewan KEK menargetkan KEK Tanjung Api-Api, KEK Sorong dan KEK Tanjung Kelayang bisa diresmikan pada Maret atau April tahun ini. Namun, rencana ternyata masih mengalami kendala karena permasalahan kemampuan biaya dalam membangun infrastruktur.
Baca Juga
Terkait dengan perkembangan KEK pascabencana, kata Enoh, tidak menjadi masalah karena investor lebih mementingkan ekosistem, infrastruktur, dan tenaga kerja yang tersedia di kawasan itu.
Dia memberi contoh saat ini investor di KEK Tanjung Lesung masih menunggu dan melihat penyelesaian jalan tol yang melalui ke kawasan tersebut.
“Tanjung Lesung ini sudah ada beberapa investor, tetapi mereka wait and see dengan jalan tol. Kalau jalan tol progresnya bagus, sudah banyak investor yang menunggu, malah bukan melihat bencananya, melihat infrastrukturnya,” katanya.
Pemerintah juga sudah melakukan berbagai upaya seperti proyek-proyek infrastruktur yang mendukung KEK sudah dimasukkan ke dalam proyek strategis nasional.