Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ambisi GE Menuju Pabrik Brilian di Asia Pasifik

General Electric merupakan salah satu perusahaan yang sudah menerapkan Industri 4.0, termasuk di pabriknya yang berada di Haipong, Vietnam dengan istilah kategori Pabrik Brilian. Rencananya, semua pabrik di Asia Pasifik, termasuk Indonesia, segera mengadopsi teknologi lini industri canggih yang terintegrasi dengan digital tersebut.
Suasana pabrik GE di Haipong, Vietnam yang sudah berkategori Brilliant Factory
Suasana pabrik GE di Haipong, Vietnam yang sudah berkategori Brilliant Factory

Bisnis.com, HANOI--General Electric merupakan salah satu perusahaan yang sudah menerapkan Industri 4.0, termasuk di pabriknya yang berada di Haipong, Vietnam dengan istilah kategori Pabrik Brilian. Rencananya, semua pabrik di Asia Pasifik, termasuk Indonesia, segera mengadopsi teknologi lini industri canggih yang terintegrasi dengan digital tersebut.

“Investasi untuk menuju Pabrik Brilian ini ibaratnya menyiapkan suatu perjalanan. Kami harus yakin dengan tujuan dari perjalanan tersebut, sehingga dengan biaya yang kita siapkan benar-benar bisa mencapai tujuan itu dengan meyakinkan.”

Itulah penggambaran Vice President, Global Supply Chain – GE Renewable Energy Olivier Fontan saat menerangkan bagaimana perusahaan asal Amerika Serikat tersebut memulai untuk mengubah pabrik produk dan peralatan energi terbarukan di Vietnam, yaitu di Haipong, dari pabrik konvensional menjadi Pabrik Brilian. Pabrik itu dibangun dengan investasi US$111 juta.

Menurutnya, biaya untuk menjadi Pabrik Brilian memang sangat besar, khususnya untuk pembangunan infrastruktur jaringan pita lebar, peralatan digital, penyediaan teknologi canggih, robot, dan perangkat lunak pendukungnya. Namun, dia tidak menyebut dana yang dikeluarkan untuk keperluan itu.

Saat kunjungan wartawan Asean ke pabrik tersebut, pekan lalu, Olivier mengatakan pabrik multimodal berkategori brilian dimaksud merupakan pabrik dengan menggunakan teknologi tercanggih yang terintegrasi dengan teknologi digital, sehingga keakuratan waktu pengerjaan dan produk terjaga dan adanya proses perbaikan yang terdata dengan baik dan dapat diakses dari seluruh jaringan GE di dunia.

Pabrik tersebut dilengkapi dengan dua robot pengelas dan empat mobil otomatis yang bergerak sesuai jalur dan waktu yang ditetapkan, untuk mendistribusikan bahan untuk diolah.

“Pabrik Brilian adalah skema untuk mengukur dan meningkatkan metode produksi di GE dengan menggerakkan setiap pabrik, KPI [Key Performance Indicator] demi KPI, menuju praktik terbaik yang diakui secara internal,” jelas Olivier pekan lalu.

ada sejumlah faktor untuk menjadi Pabrik Brilian, yaitu kematangan digital, semua mesin di pabrik terhubung melalui Predix untuk memberikan efisiensi dan kinerja terbaik; manufaktur yang efisien, berteknologi maju (teknologi augmented reality dan virtual reality); dan solusi additive manufacturing (AM) atau dikenal dengan pencetakan 3 dimensi. Teknologi itu memungkinkan untuk membuat produk yang kompleks yang tidak mungkin dikerjakan dengan proses manufaktur tradisional.

Bila dilihat, pabrik tersebut memang seperti pabrik manufaktur biasa. Namun, semua peralatannya, termasuk bagian terkecil seperti pengencang sekrup, terkoneksi ke jaringan, dan semuanya ditampilkan di monitor yang ada di masing-masing bagian.

Data dari proses produksi tersebut kemudian diolah sehingga memunculkan perbaikan dan peningkatan kinerja yang bisa dipantau, bahkan dari GE di luar Haipong. Suatu ketidaktepatan produksi juga bisa diketahui sejak dini, sehingga menghindari produk yang dihasilkan tidak sesuai standar mutu.

Trang Vu, General Manager Pabrik Hai Phong GE, mengatakan perubahan dari konvensional ke Brilian dilakukan secara bertahap. Pabrik yang berdiri tahun 2009 tersebut mengalami beberapa kali peningkatan hingga pada 2016 menjadi Pabrik Brilian.

“Ini adalah perjalanan panjang dan menantang untuk mengubah dan mengembangkan Pabrik Brilian. Kami memiliki target yang sangat kuat dalam hal kualitas produk dan layanan, menerapkan teknologi manufaktur maju dan budaya peningkatan yang berkelanjutan," ,” katanya.

Olivier menambahkan, yang tak kalah penting untuk disiapkan adalah sumber daya manusia. Dia mengaku karyawan di Haipong yang saat ini berjumlah 1.000 orang dan ditargetkan naik menjadi 1.500 karyawan tersebut, ternyata mampu untuk menjalankannya.

Selain itu, tingkat keselamatan kerja juga menjadi syarat Pabrik Brilian dan saat ini sudah lebih dari 2.600 hari operasi tanpa adanya kesalahan kerja. Pabrik dengan bangunan seluas 56.000 m2 tersebut kini  juga mampu meningkatkan kinerja, dengan tidak adanya produksi cacat produk, efektifitas peralatan naik 25%, waktu tunggu pemesanan turun 30% dan produktivitas naik 15% dan ditargetkan naik 20%

Saat ini, pabrik tersebut telah memproduksi dan mengekspor lebih dari 6.000 unit sistem generator turbin angin dan komponen sistem kendali listrik dengan nilai ekspor tahunan lebih dari US$1 miliar.

Keberhasilan Haipong itu membuat keyakinan petinggi GE untuk meningkatkan semua pabrik di Asia Pasifik menjadi Pabrik Brilian.

Wouter Van Wersch, President & CEO of GE Asia Pacific mengatakan saat ini terdapat 23 pabrik GE di 15 negara di Asia Pasifik dan di antaranya sudah masuk ke Pabrik Brilian, yaitu di Haipong Vietnam, dan pabrik peralatan kesehatan di Hino Jepang.

Semua pabrik GE, katanya, akan dikembangkan lebih lanjut sejalan dengan konsep Pabrik Brilian di masa depan. “Kami pasti akan membuat semua pabrik kami Brilian. Ini membutuhkan investasi, jadi kami akan melakukannya secara bertahap dari waktu ke waktu, ”katanya.

Van Wersch melihat masa depan yang sangat menjanjikan di sektor energi di Asean, dengan sekitar 65 juta orang masih kekurangan akses ke listrik. Dia melihat energi terbarukan sebagai solusi yang baik untuk jangka panjang, kendati masih ada permintaan besar untuk bahan bakar fosil dan turbin gas, dan bahkan batubara di beberapa negara Asia termasuk Vietnam dan Indonesia.

“Kami memiliki pandangan yang sangat positif ke depan. Banyak pembangkit listrik perlu ditingkatkan untuk dapat menghasilkan lebih banyak listrik dan lebih sedikit emisi. Itu akan menjadi kekuatan pendorong di pasar listrik di Asean selama beberapa tahun ke depan, ”katanya.

Dia menekankan pentingnya Asia Pasifik dalam pengembangan GE ke depannya. “Kami telah menjadi bagian dari pengembangan kawasan selama lebih dari 100 tahun, dan terus menjadi pemain kunci di dunia.”

Terkait dengan pabrik di Indonesia, Communications Leader GE Power Asia Pasific Ariavita Purnamasari mengatakan bahwa pabrik trafo PT Unindo yang berlokasi di Jakarta bisa segera menjadi Pabrik Brilian.

Pabrik dengan luas 35.000 m2 dengan karyawan sekitar 350 orang tersebut, katanya, memproduksi power transformer hingga 300 MVA 300 kV, voltase tinggi HV apparatus, berupa cirkuit breaker (CB) dan disconnecting switch (DS) dan tahun depan mulai memproduksi gas insulated switchgear (GIS).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper