Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jakarta Butuh Mal Baru Yang Fenomenal

Beberapa tahun belakangan tidak ada pembangunan mal baru di Jakarta yang spektakuler dan fenomenal serta memiliki daya tarik kuat bagi masyarakat. Dirasakan Ibu Kota butuh satu destinasi yang bisa mengakomodasi semua kebutuhan warga.

Bisnis.com, JAKARTA--Beberapa tahun belakangan tidak ada pembangunan mal baru di Jakarta yang spektakuler dan fenomenal serta memiliki daya tarik kuat bagi masyarakat. Dirasakan Ibu Kota butuh satu destinasi yang bisa mengakomodasi semua kebutuhan warga.

“Jakarta membutuhkan sebuah destinasi yang bisa mengakomodasi seluruh permintaan masyarakat dalam satu tempat, tidak harus mal sebetulnya, tetapi menurut kami komponennya harus seperti mal yang dapat menjadi tempat tujuan masyarakat berkumpul secara masal,” ujar Head of Research and Consultancy Savills Indonesia Anton Sitorus saat Media Briefing Savills Indonesia di Jakarta, Rabu (19/12/2018).

Menurutnya, pengembangan mal dianggap paling menarik karena sampai saat ini jenis pusat belanja tersebut masih menjadi destinasi utama masyarakat Jakarta untuk menghabiskan akhir pekannya. Selain itu, pengembangan konsep mal dinilai bisa mencampurkan berbagai macam ruang dalam satu tempat yang sama seperti ruang terbuka hijau, ruang gerai ritel, ruang publik, hingga restoran.

Pengembangan mal besar terakhir adalah Lippo Mall at St. Moritz yang baru rampung pada 2017 silam. Hanya, pengembangan mal tersebut bukan terletak di tengah kota Jakarta.

Sepanjang kuartal ketiga 2018, permintaan akan ruang ritel baru di Jakarta sangat minim, yang diikuti dengan jumlah pasokan ruang ritel yang juga sangat terbatas. Mayoritas ruang ritel yang masuk ke dalam pasar merupakan ruang ritel yang tidak berdiri sendiri (stand alone) melainkan ruang ritel yang dibangun dengan konsep podium ritel.

Podium ritel merupakan konsep pengembangan mal dalam proyek mixed use yang luasannya tidak cukup besar untuk dijadikan sebuah mal, tetapi juga terlalu besar untuk termasuk ke dalam jenis servis ritel atau ruang ritel sebagai fasilitas pelengkap proyek mixed use, seperti ruko pada apartemen.

Adapun, mal dengan tipe podium ritel antara lain, Green Pramuka Square, Menara Sentraya, L’avenue, GP Plaza, Soho Pancoran, dan Noble House. Berdasarkan kinerja, menurutnya podium ritel tersebut kurang maksimal, sehingga sebaiknya pengembang menghindari pengembangan mal dengan konsep tersebut.

Setidaknya terdapat lima kunci faktor sukses ruang ritel, yaitu lokasi, akses, eksposur, waktu peluncuran, dan perpaduan tenant. Anton menilai pengembangan konsep podium ritel tidak mencakup kelima faktor tersebut, sehingga disarankan pengembang lebih jeli dalam pemilihan penambahan nilai untuk proyek mixed usenya.

“Kembali lah kepada konsep ritel yang standar, untuk membuat ritel di mixed use memang bisa menjadi value proposition dari proyek karena trennya ke sana. Cuma harus lebih diperhatikan lagi, perbaiki tenancy mixnya, dan berikan program yang menunjang kegiatan di mal, yang bukan hanya program kegiatan belanja saja,” papar Anton.

Selain itu penggunaan teknologi untuk diterapkan pada layanan mal dan desain arsitektur mal dinilai menjadi faktor yang tidak kalah penting.

Pergeseran preferensi tujuan masyarakat untuk mengunjungi mal, mengubah tren pengembangan mal saat ini. Pengembang dipaksa untuk lebih kreatif menciptakan proyek mal yang spektakuler.

“Jakarta memang butuh proyek mal baru yang spektakuler dan terletak di tengah kota, yang juga memperhatikan faktor dan aspek yang sudah harus diterapkan untuk mengikuti permintaan yang ada,” papar Anton.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper