Bisnis.com, JAKARTA — Pelelangan badan usaha pelaksana Sistem Penyediaan Air Minum Regional Jatiluhur I di Jawa Barat siap dilanjutkan pada bulan ini setelah adanya penyesuaian tarif dasar penyerapan air curah sebesar Rp3.200 per meter kubik.
Ketua Tim KPBU SPAM Regional Jatiluhur I Haris Zulkarnain memperkirakan tahapan permintaan penawaran atau request for proposal dari badan usaha yang lulus prakualifikasi untuk memenangi lelang sebagai badan usaha pelaksana dapat dilakukan pada akhir bulan ini.
Sebelum menggelar tahapan permintaan penawaran, Tim KPBU akan lebih dahulu memfinalisasi penyesuaian tarif di tiap-tiap daerah SPAM serta memastikan pemerintah daerah/perusahaan daerah air minum (PDAM) dapat menyerap distribusi air.
“Kami akan memastikan dulu tarif Rp3.200 per meter kubik itu sudah diterima semua PDAM sebagai tarif dasar dan kami koordinasikan kepada pemerintah daerah bahwa mereka juga harus membangun dari sisi distribusinya. Kami perkirakan dua hal ini bisa segera diselesaikan dan RFP [request for proposal] bisa dimulai akhir bulan,’’ kata Haris saat ditemui di Kementerian PUPR, Rabu (12/9/2018).
Haris menjelaskan bahwa tarif dasar tersebut nantinya akan berfungsi sebagai pengali untuk indeks tiap-tiap daerah layanan SPAM.
SPAM Jatiluhur I nantinya melayani air bersih untuk empat daerah, yakni Kabupaten Karawang, Kabupaten dan Kota Bekasi, serta DKI Jakarta.
Baca Juga
“Jadi, selain memfinalisasi tarif, kami ingin memastikan agar PDAM itu dapat menyerap. Kami belum berani melakukan bidding apabila belum ada jaminan dari pemda atau PDAM untuk menyerap hasil yang akan kami hasilkan dari pembangunan SPAM regional ini,’’ ujarnya.
Berdasarkan data Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas, SPAM Jatiluhur I rencananya memiliki kapasitas sekitar 5.000 liter/detik dengan sumber air baku dari Bendungan Jatiluhur, Jawa Barat. Investasi pembangunan SPAM Jatiluhur I ditaksir mencapai Rp1,67 triliun.
Rencananya, dari total kapasitas 5.000 liter/detik, sebanyak 4.000 liter/detik aliran air akan didistribusikan ke wilayah Jakarta.
Selain itu, masing-masing 350 liter/detik aliran air akan didistribusikan ke Kabupaten Bekasi dan Karawang, serta 300 liter/detik sisanya untuk wilayah Kota Bekasi.