Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wah, PUPR Evaluasi Status Jaringan Jalan Nasional

Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat tengah mengevaluasi stasus jaringan jalan nasional di seluruh wilayah. Hasil evaluasi akan menentukan status jalan menjadi lebih rendah atau lebih tinggi.
Warga berkendara menembus kabut asap di Jalan Nasional Banda Aceh, Tapak Tuan, Desa Suak Raya, Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Kamis (27/7)./ANTARA-Syifa Yulinnas
Warga berkendara menembus kabut asap di Jalan Nasional Banda Aceh, Tapak Tuan, Desa Suak Raya, Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Kamis (27/7)./ANTARA-Syifa Yulinnas

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat tengah mengevaluasi stasus jaringan jalan nasional di seluruh wilayah. Hasil evaluasi akan menentukan status jalan menjadi lebih rendah atau lebih tinggi.

Direktur Pembangunan Jalan Ditjen Bina Marga Achmad Herry Marzuki mengatakan bahwa evaluasi akan tuntas dalam 4 bulan ke depan sehingga sudah ada kepastian status jaringan jalan pada akhir tahun nanti.

"Kami sedang mengevaluasi, mana yang bisa masuk ke jaringan jalan nasional dari jalan provinsi atau kabupaten maupun [jalan mana] yang akan diturunkan [statusnya]," ujar Herry dikutip dari laman Kementerian PUPR, Rabu (12/9/2018).

Di daerah, aspirasi untuk meningkatkan status jalan bermunculan. Di Kabupaten Simeulue, Nanggroe Aceh Darussalam, misalnya, pemerintah daerah mengusulkan perubahan status jalan nasional di ruas Sinabang–Sibigo sejauh 92,64 kilometer.

Usulan serupa juga diajukan untuk ruas Nasreuhe–Lewak–Sibigo sepanjang 129,42 kilometer dan jalan nonstatus sekitar 9,51 kilometer.

Status jalan menentukan pihak yang berwenang dalam perawatan jalan. Perubahan status jalan menjadi jalan nasional berarti kewenangan perbaikan jalan berada di tangan pemerintah pusat.

Di Kabupaten Simeulue, panjang jalan nasional mencapai 65,18 kilometer dan tingkat kemantapan jalan 99%.

Panjang jaringan jalan nasional mencapai 48.000 kilometer. Tingkat kemantapan jalan saat ini tercatat 92%. Dengan kata lain, masih ada 4.000 kilometer jalan nasional yang rusak.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper