Bisnis.com, JAKARTA — Lelang investasi ruas tol prakarsa Gedebage—Tasikmalaya—Cilacap sepanjang 184 kilometer dengan perkiraan investasi Rp46,60 triliun masih menunggu proses penetapan lokasi atau penlok untuk disetujui pembangunannya oleh Gubernur Jawa Barat.
Proyek jalan tol yang diinisiasi oleh konsorsium PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) dan PT Daya Mulia Turangga sejak 2017 itu masuk dalam salah satu dari enam jalan tol yang ditawarkan kepada investor melalui penjajakan pasar yang dilakukan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) untuk dilelang pada tahun ini.
Kepala BPJT Herry Trisaputra Zuna mengatakan bahwa JSMR tengah memfinalisasi dokumen pengadaan pengadaan tanah proyek tersebut dan prosesnya diperkirakan selesai pada bulan ini.
Untuk memulai lelang, katanya, diperlukan persetujuan penetapan lokasi dari gubernur. Apabila proses pengadaan tanah oleh JSMR segera diserahkan, Herry memperkirakan lelang sudah bisa dimulai pada bulan depan.
“Pekan lalu Jasa Marga bilang sudah selesai dan tinggal menyerahkan ke [Ditjen] Bina Marga, nanti Bina Marga yang menyerahkan ke gubernur [Jabar]. Kalau ini semua terpenuhi bisa cepat, mudah-mudahan bisa bulan depan kami urus izin lelang,” kata Herry saat dihubungi Bisnis, Senin (20/8/2018).
Herry menjelaskan bahwa awalnya rute ruas tol ini adalah rute Cileunyi—Garut—Tasikmalaya (Cigatas) sepanjang 72 kilometer. Namun, dalam kajian selanjutnya, pemrakarsa menetapkan agar pembangunan proyek dimulai dari Gedebage—Majalaya—Tasikmalaya dan akan diperpanjang hingga Cilacap.
Baca Juga
“Karena pertimbangan Jasa Marga mungkin ingin menangkap daerah perkotaan atau daerah urban di Majalaya. Namun, prinsipnya tetap dari Bandung sampai Tasikmalaya dan akan dilanjutkan sampai Cilacap,” ujarnya.
Dengan diperpanjang sampai Cilacap, nantinya akan ada satu kesatuan jaringan tol lainnya dari Cilacap ke wilayah Jawa Tengah.