Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendidikan dan Industri Picu Pertumbuhan Properti

Konsultan properti dua sektor utama yang berpotensi mendorong pertumbuhan properti segmen apartemen adalah pendidikan dan industri.

Bisnis.com, JAKARTA – Konsultan properti dua sektor utama yang berpotensi mendorong pertumbuhan properti segmen apartemen adalah pendidikan dan industri.

Vice President Coldwell Banker Commercial, Dani Indra Bhatara mengatakan, apartemen selalu tumbuh berbanding lurus dengan basis ekonomi dari suatu kawasan. Ada pun sektor ekonomi yang bisa menunjang pertumbuhan apartemen kata Dani ada tiga. Pertama, adalah sektor industri dan kedua adalah sektor pendidikan, dalam hal ini universitas. Faktor ketiga adalah sektor pekerja kantor.

Dia mencontohkan, Surabaya adalah area hub timur yang menjadi andalan industri untuk ekspor dan impor. Dia menilai pelaku industri dari Timur cenderung memilih selain ke Makassar adalah melalui Surabaya. Kondisi ini membuat properti di Surabaya tumbuh masif, dan sisi permintaan juga tinggi. Berbeda dengan Bandung yang memiliki suplai tinggi namun tidak banyak suplai baru, hanya stok lama yang belum habis terserap.

“Bandung ini cenderung stagnan, meski penjualan tinggu sudah sejak 2 sampai 3 tahun lalu. Penjualan dia juga cukup tinggi, namun semakin ke sini ada kenaikan dengan suplai baru yang terbatas,” terang Dani kepada Bisnis di Gedung Veteran, Rabu (15/8/2018).

Dani menjelaskan, perkotaan dengan basis mahasiswa yang kuat seperti Surabaya, Bandung, Semarang, Malang, dan Depok mendorong pertumbuhan apartemen atau rumah susun mahasiswa. Menurut Dani para investor lokal ataupun luar daerah melihat mahasiswa sebagai pangsa pasar baru dan menjadikan apartemen sebagai aset baru investasi.

Meskipun demikian, Dani mengingatkan bahwa pertumbuhan apartemen berbasis pendidikan seperti Surabaya dan Bandung, belum tentu sama dengan daerah lain yang juga punya basis kota pelajar. Misalnya saja di Yogyakarta. Menurut Dani, di Yogyakarta sempat ada permintaan apartemen mahasiswa yang cukup tinggi. Kondisi itu mendorong para pengembang mulai membangun proyek apartemen di sekitar kampus.

“Namun, karena di sana banyak aturan, dan entah mengapa demand kurang sehingga pelan-pelan pasar apartemen mahasiswa ini kurang jalan dan berhenti,” terang Dani.

Lain halnya dengan Semarang, apartemen untuk mahasiswa justru tumbuh positif, berbanding lurus dengan yang terjadi di Surabaya dan Bandung. Menurut Manager Partner Strategic Coldwell Banker Advisory, Tommy H Bastamy menyatakan secara keseluruhan pada semester I/2018 ini pasar apartemen agak bergerak lamban. Namun pasar apartemen yang tetap bergerak memang hanya apartemen dengan spesifikasi khusus, misalnya, apartemen untuk mahasiswa.

“Yang sempat meredup itu market yang middle up, yang targetnya ornag CBD [kaum pekerja]. Sempat beralih investor ke market sewa untuk industri dan mahasiswa. Di luar kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, memang marketnya hunian CBD. Kota lain umumnya hanya dua segmen itu, industri atau pendidikan,” terang Tommy.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper