Bisnis.com, LUWU TIMUR--Kian meningkatnya minat terhadap pengembangan mobil listrik di banyak negara menjadi peluang bagi PT Vale Indonesia Tbk. untuk terus meningkatkan kinerjanya.
Senior Manager of Communications Vale Indonesia Budi Handoko mengatakan peningkatan permintaan nikel untuk baterai yang dipakai mobil listrik menjadi keuntungan bagi perusahaan. Pasalnya, hasil produksi Vale Indonesia berupa nickel matte memang menjadi salah satu bahan baku pembuatan baterai.
Selain mobil listrik, pengembangan energi terbarukan melalui pembangunan pembangkit listrik tenaga angin/bayu (PLTB) dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) jadi peluang untuk Vale. Sama halnya dengan mobil listrik, kedua jenis pembangkit tersebut pun membutuhkan baterai dengan kapasitas besar.
Baca Juga
"Saat ini memang hype di mobil listrik. Tapi, yang namanya pembangkit listrik tenaga angin dan surya juga tidak bisa terlepas dari itu [baterai]," ujarnya di area pertambangan Vale Indonesia di Sorowako, Luwu Timur, Senin (2/7/2018).
Budi menjelaskan realisasi konsumsi nikel untuk baterai saat ini memang masih rendah. Dari kebutuhan nikel dunia yang sekitar 2,2 juta ton per tahun, yang dipakai untuk baterai masih sekitar 4% saja.
Namun, tren peningkatan konsumsi untuk baterai cenderung meningkat. "Kalau kita bandingkan lima tahun lalu mungkin cuma sekitar 1%-2%. Tapi, sekarang cenderung naik," tuturnya.