Bisnis.com, PADANG — Pemerintah mengklaim biaya pembangunan yang dihabiskan untuk kereta api (KA) Minangkabau Ekspress melebihi Rp200 miliar.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan pembangunan KA Minangkabau Ekspress yang menghubungkan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dengan pusat Kota Padang cukup besar.
“Biayanya lebih dari Rp200 miliar. Awalnya pembangunan mangkrak bertahun-tahun karena kurangnya komitmen berbagai pihak,” ujarnya di Padang, Senin (21/5/2018).
Akhirnya, imbuh Budi, setelah menunggu lama, KA Minangkabau Ekspres bisa dinikmati masyarakat dan wisatawan yang datang ke Sumbar.
KA bandara tersebut, merupakan yang ketiga di Tanah Air, setelah sebelumnya sudah ada KA Bandara Kualamu dan KA Bandara Soekarno Hatta.
Dia mengatakan pihaknya baru sangat serius mengerjakan pembangunan kereta bandara tersebut sejak tiga tahun terakhir, dan dengan komitmen kuat presiden.
“Presiden selalu menanyakan kapan kereta api BIM ini selesai, sehingga kami berupaya keras untuk mewujudkannya,” kata Budi.
Dia mengungkapkan anggaran lebih dari Rp200 miliar itu bersumber dari APBN dan digunakan untuk memproduksi kereta yang dibuat oleh PT INKA serta kebutuhan lainnya.
Adapun, KA Bandara Minangkabau yang diberi nama Minangkabau Ekspres melayani rute sepanjang 27 kilometer dengan menghubungkan empat stasiun, yakni Stasiun BIM, Stasiun Duku, Stasiun Tabing, dan Stasiun Simpang Haru.
Masyarakat hanya dipungut bayaran Rp10.000 untuk menempuh perjalanan dari pusat kota ke bandara maupun sebaliknya, dengan jarak tempuh selama 40 menit.
Sementara itu, untuk jarak dekat, misalnya dari Stasiun Simpang Haru menuju Stasiun Tabing hanya dipungut ongkos Rp5.000.