Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN: Kepatuhan Pajak Orang Kaya Masih Rendah

Bisnis.com, JAKARTA - Capaian penyampaian surat pemberitahuan atau SPT tahun pajak 2017 masih menunjukan adanya ketimpangan. Lagi-lagi laporan dari orang-orang tajir atau wajib pajak (WP) orang pribadi nonkaryawan masih stagnan dan belum menunjukan adanya perbaikan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meninjau pelaksanaan hari terakhir pelaporan SPT PPh orang pribadi (OP) di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Madya Jakarta, Sabtu (31/3/2018)./JIBI-Edi Suwiknyo
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meninjau pelaksanaan hari terakhir pelaporan SPT PPh orang pribadi (OP) di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Madya Jakarta, Sabtu (31/3/2018)./JIBI-Edi Suwiknyo

Bisnis.com, JAKARTA - Capaian penyampaian surat pemberitahuan atau SPT tahun pajak 2017 masih menunjukan adanya ketimpangan. Lagi-lagi laporan dari orang-orang tajir atau wajib pajak (WP) orang pribadi nonkaryawan masih stagnan dan belum menunjukan adanya perbaikan.

Setidaknya, berdasarkan data Ditjen Pajak Sabtu pagi lalu, jumlah SPT yang terkumpul mencapai 10,05 juta. Dari jumlah itu, total SPT yang dilaporkan oleh WP OP nonkaryawan 914.800 atau hanya berkontribusi 11% dari total SPT yang diterima otoritas pajak.

Memang angka itu bukan angka final. Apalagi, hingga Sabtu pukul 24.00 WIB jumlah wajib pajak yang melaporkan SPT bertambah sekitar 500.000. Tetapi kalaupun angka ini masuk atau sebagian besar adalah WP OP non karyawan, jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan tahun lalu.

Tahun lalu, dengan jumlah WP OP nonkaryawan yang wajib lapor SPT sebanyak 1,96 juta jumlah WP OP nonkaryawan yang lapor mencapai 993.000 atau 50,6%. Jika menggunakan jumlah WP wajib lapor yang sama, tahun ini dengan realisasi 914.800 per Sabtu pagi, maka raihannya hanya 46,6%.

Bagi sebagian kalangan, rontoknya kepatuhan WP OP nonkaryawan cukup mengherankan. Tak masuk di akal karena tak linear dengan proses reformasi pajak yang tengah didorong di internal Ditjen Pajak. Harusnya dengan berbagai terobosan termasuk tax amnesty maupun rencana pelaksanaan akses informasi keuangan untuk kepentingan perpajakan, kepatuhan WP OP nonkaryawan bisa lebih baik.

"Saya heran, kok nendangnya pelan apa thrust sedemikian rendah," kata Prastowo dalam pesan singkatnya Minggu (1/4/2018).

Padahal, harus diakui kepatuhan WP OP nonkaryawan merefleksikan kinerja ekstensifikasi yang dilakukan otoritas pajak. Gampangnya, jika realisasinya stagnan, upaya ekstensifikasi yang selama ini digembar-gemborkan juga patut dipertanyakan. Atau jangan-jangan gembar gembor otoritas pajak ini dianggap angin lalu oleh para orang kaya. Ibaratnya, toh tinggal nanti berteriak di media, pemerintah juga menyerah!

Nah, jika itu terjadi tentu akan sangat berbahaya. Peforma penerimaan OP nonkaryawan yang masoh jeblok bakal makin jeblok. Apalagi tahun lalu, dari total penerimaan pajak sebesar Rp1.151 triliun kontribusi WP OP nonkaryawan hanya Rp7,83 triliun padahal atau masih di bawah 1%.

Adapun berdasarkan catatan Ditjen pajak, hingga akhir pelaporan surat pemberitahuan (SPT) Sabtu (31/3/2018) pukul 24.00 WIB kemarin, jumlah WP yang telah menyampaikan SPT 10,58 juta atau 74% dari target sebesar 14,12 juta SPT. Meski tumbuh 14% dari realisasi tahun lalu yang mencapai 9,2 juta SPT, tetapi angka ini masih di bawah ekspektasi pemerintah.

Pasalnya, idealnya sampai dengan berakhirnya periode pelaporan SPT (Januari - Maret) PPh orang pribadi kemarin, realisasi penyampaian SPT seharusnya berada di angka 11,2 juta atau 80% dari target sebesar 14,12 juta. Dengan realisasi yang masih di bawah 80%, pada periode April - Desember 2018 Ditjen Pajak harus mengejar sebanyak 3,54 juta atau 25% dari total target hingga akhir tahun nanti. "Ini kalau yang lapor saja turun, tentu akan bahaya," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper