Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi memproyeksikan nilai investasi untuk kerja sama Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades) bisa menyentuh Rp 47 triliun. Prukades diharapkan menjadi salah satu cara percepatan pertumbuhan perekonomian masyarakat desa.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo mengatakan sebanyak 102 bupati dan 68 dunia usaha menandatangani 200 nota kesepahaman untuk kerjasama Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades).
"Ada 102 bupati dan 68 dunia usaha. Mereka menandatangani 200 lebih kerjasama pengembangan Prukades di daerah masing-masing. Dari semua yang ditandatangani itu diperkirakan dapat menyerap tenaga kerja hingga 10 juta jiwa," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (08/03/2018).
Eko menjelaskan model kerjaa sama yang disiapkan mulai dari kerja sama off taker hingga investasi dengan besaran nilai per proyek mencapai Rp4 triliun.
"Salah satunya adalah perkebunan gula di daerah Sumba Timur. Itu satu perusahaan yang bekerja sama dengan pemerintah kabupaten dan daerah transmigrasi. Perusahaan itu memproduksi gula yang diharapkan pada 2019 nanti dapat memproduksi 200 ribu ton gula," katanya.
Eko menjelaskan tujuan pengembangan Prukades ialah meningkatkan pemasaran produk unggulan desa, meningkatkan produktivitas Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), meningkatkan produktivitas komoditas pertanian, dan meningkatkan produktivitas lahan perdesaan.
Dia menuturkan pemerintah kabupaten yang serius mengikuti program Prukades akan diberikan insentif berupa bibit, pupuk, jembatan, traktor, dan kebutuhan lain kepada masyarakat desa setempat sehingga dengan skala ekonomi yang besar dan ketersediaan sarana prasarana, desa tidak kesulitan lagi dengan sarana pascapanen.
"Manfaat yang diharapkan dari model Prukades ini dapat meningkatkan pendapatan masyarakat desa, meningkatan pendapatan asli desa, meningkatkan PDRB Kabupaten dan meningkatkan pendapatan perusahaan mitra," katanya.