Bisnis.com, JAKARTA-- PT Astra Modern Land terus mempercepat pembangunan proyek kota mandiri Asya di Jakarta Timur tahun ini, dengan meluncurkan tiga klaster baru.
Wibowo Muljono, Presiden Direktur PT Astra Modern Land optimistis tahun ini penjualan properti akan bagus, terutama dengan komitmen pemerintah dalam menggenjot infrastruktur dan antusiasme masyarakat dalam mencari rumah.
“Kami melihat bahwa 2018 adalah saat yang tepat dan baik sekali bagi kami untuk memasarkan lebih banyak klaster di Asya,” ujarnya dalam rilisnya Rabu, (14/2).
Asya merupakan proyek kota mandiri yang dirilis pada akhir tahun lalu seluas 70 hektare di kawasan Jakarta Timur. Proyek itu merangkum produk perumahan, apartemen, vila tepi danau, area komersial, dan area ruang terbuka publik dengan total gross floor area lebih dari 1 juta m2. Nilai investasi pembangunan proyek Rp20 triliun dalam 15 tahun ke depan.
Wibowo mengatakan perusahaan itu akan merilis 3 klaster perumahan, salah satunya klaster Matana. Setiap klaster, katanya, melalui persiapan studi pasar sehingga bentuk rumah akan memiliki desain dan arsitektur yang cukup unik.
“Namun tidak menutup kemungkinan bagi kami untuk merilis lebih banyak klaster dari rencana awal ini. Kami juga akan meluncurkan sebagian dari area tereksklusif Asya, yaitu penghuni akan memiliki view dan akses danau.”
Klaster pertama proyek itu, Semayang, katanya, mendapat respons positif dari pasar. Menariknya, katanya, peminat rumah di klaster itu adalah tipe-tipe rumah yang besar, berbeda dari kebanyakan proyek properti lainnya yang lebih mengandalkan pasar rumah tipe kecil dengan profil pembeli investor. “Hal ini selaras dengan target pasar Asya yang membidik end user kelas menengah ke atas.”
Saat ini, PT Astra Modern Land memasarkan rumah dengan kisaran harga Rp2,3 miliar-Rp4,4 miliar, dengan ukuran dari 98 m2/ 115 m2 (LT/LB). Di Semayang, terdapat lima variasi tipe rumah, campuran antara rumah tipe badan dan hoek.