Bisnis.com, JAKARTA - PT Bhanda Ghara Reksa (BGR) memberikan dukungan terhadap penyelenggaraan sistem resi gudang (SRG) untuk komoditas lada di Provinsi Bangka Belitung. Hal tersebut ditandai dengan penggudangan perdana SRG lada di Desa Puding Besar, Bangka.
Direktur Operasional dan Pemasaran BGR M. Taufik Hidayat mengatakan penerapan SRG untuk komoditas lada merupakan bentuk kerja sama BGR dengan Pemprov Bangka Belitung.
“Sebenarnya SRG bukanlah hal yang baru. Namun dengan adanya SRG ini diharapkan dapat membantu petani untuk mendapatkan pendanaan,” katanya melalui siaran pers pada Rabu (22/11/2017).
Dia menjelaskan dengan adanya SRG ini para petani lada di Bangka Belitung lebih mudah jika ingin mengajukan pinjaman modal usaha ke bank.
Mereka dapat menggunakan resi yang diterbitkan untuk mendapatkan pinjaman di bank yang telah ditunjuk Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) sambil menunggu harga lada di posisi yang baik di pasar.
Sebagai BUMN penyedia jasa logistik, Taufik mengungkapkan bahwa dalam SRG tersebut, BGR berperan sebagai pengelola gudang sekaligus juga dapat berperan sebagai pembina calon pengelola gudang.
Sosialisasi tentang SRG untuk komoditas Lada tersebut juga telah dilakukan beberapa bulan terakhir oleh BGR bersama dengan Pemprov Bangka Belitung kepada kepala-kepala desa, penyuluh pertanian lapangan, dan kelompok-kelompok tani. “Kami berharap ada 21 gudang SRG untuk komoditas lada.”
Saat ini BGR mengelola sekitar 600 gudang dengan luasan sekitar 1 juta m2 yang tersebar di seluruh Indonesia. Hingga akhir 2017, perseroan menargetkan memiliki 550 armada angkutan.