Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemda Harus Perbanyak Transportasi Berbasis Bus

Ada beberapa inisiatif pemda untuk meningkatkan konektivitas melalui transportasi darat. Salah satu contohnya di Solo dan Makassar. Meskipun demikian, dia mengimbau pemda fokus menyusun sistemnya agar tidak terjadi tumpeng tindih pengoperasian.
Sejumlah armada bus Transjakarta di parkir saat aksi mogok di Halte Harmoni Jakarta, Senin (12/6)./JIBI-Abdullah Azzam
Sejumlah armada bus Transjakarta di parkir saat aksi mogok di Halte Harmoni Jakarta, Senin (12/6)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah daerah tingkat kota dan kabupaten diimbau untuk menggunakan sistem transportasi berbasis bus, guna menekan angka kemacetan dan menghemat anggaran pemerintah.

Djoko Setijowarno, Pengamat Transportasi dari Unika Soegijapranata Semarang mengatakan ada beberapa inisiatif pemda untuk meningkatkan konektivitas melalui transportasi darat. Salah satu contohnya di Solo dan Makassar. Meskipun demikian, dia mengimbau pemda fokus menyusun sistemnya agar tidak terjadi tumpeng tindih pengoperasian.

“Pete-Pete Smart misalnya, itu sama dengan angkutan. Lebih baik mengembangkan bus system transit [BST] saja,” ujar Djoko.

Misalnya, Trans Jawa Tengah atau Transjateng, dimana pemda tidak menggusur angkutan yang lama tetapi mengalihkan menjadi operator yang professional. Menurutnya, pengambilalihan ini juga tidak perlu mengubah sistem kendaraan dengan fasilitas tambahan yang akan membebani biaya. Sebaliknya, biaya peningkatan fasilitas bisa dialihkan untuk subsidi bagi masyarakat.

“Karena mahal tarifnya. Siapa yang mau naik? Lebih baik gratis biar banyak yang mau naik, apalagi kalau Pemkot tidak punya anggaran besar. Sementara BST subsidinya kisaran Rp5 miliar-Rp10 miliar per tahun,” ujar Djoko.

Sementara itu, Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan tengah bersiap menambah unit angkutan Pete-Pete Smart untuk menunjang konektivitas di wilayah tersebut.

Ramdhan Pomanto, atau Danny Pomanto, Walikota Makassar mengatakan transportasi loksi bernama Pete-pete Smart merupakan program peremajaan angkot yang beroperasi di Makassar.

Danny menyatakan bahwa Pete-pete Smart telah menggunakan teknologi canggih, memiliki fitur lampu bertenaga matahari dengan mesin 1.300 CC. Angkutan ini dilengkapi dengan sarana berupa colokan listrik, WiFi, penyejuk udara, dengan kapasitas 12 penumpang, empat berdiri, dan satu untuk kursi roda. Dengan rangkaian fasilitas ini kata Danny penumpang bisa sambil kerja di atas pete-pete yang menurut Danny biayanya cukup murah.

“Ke depannya kami akan tambahkan 10-25 unit Pete-Pete Smart,” ujar Danny Pomanto di Jakarta, dalam acara Kader Bangsa Fellowship Program, Jumat (4/8).

Adapun harga tiketnya pete-pete smart sebesar Rp10.000 dengan konsep 1 tiket untuk satu hari pada semua jalur. Pada Mei lalu, Pemkot Makassar juga sudah melakukan pengadaan 10 unit Pete-Pete Smart dengan nilai dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) senilai Rp3 miliar.

Pete-Pete Smart memang adalah inisiasi dari Danny Pomanto. Moda transportasi publik ini dioperasikan sejak Desember 2016 lalu. Menurut Danny pihaknya harus meningkatkan kualitas dan kuantitas Pete-Pete Smart untuk mengurangi angka kemacetan di Kota Makassar.

“Yang mau kita ambil itu penumpang sepeda motor, agar memakai Pete-Pete Smart. Makanya kami juga menyediakan sarana penyimpanan barang di tempat duduk, sehingga buat pedagang yang naik bisa menyimpan barangnya dengan aman selama perjalanan,” tutur Danny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper