Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi perusahaan penerbangan Indonesia (Indonesia National Air Carriers Association/INACA) buka suara terkait kebijakan penurunan harga tiket pesawat Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 sebesar 10%.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) INACA Bayu Sutanto menjelaskan keputusan terkait harga tiket pesawat serta komponennya merupakan hasil kesepakatan sejumlah pihak.
Bayu menjelaskan penurunan 50% Passenger Service Charge (PSC) atau PJP2U, yang sering disebut airport tax, akan berdampak positif pada harga tiket pesawat.
PSC adalah biaya penggunaan terminal bandara yang dibayarkan kepada pengelola bandara, tetapi selama ini dimasukkan dalam harga tiket pesawat.
"Penurunan 50% PSC yang berlaku selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) tentu akan membuat harga tiket pesawat yang dibayar penumpang lebih murah," ujar Bayu kepada Bisnis, Selasa (26/11/2024).
Selain itu, Bayu menyebut bahwa biaya-biaya lain yang ditanggung maskapai, seperti avtur, tidak akan dinaikkan pada Desember 2024. Padahal, secara normal biaya avtur seharusnya naik sebesar 7-10% akibat kenaikan nilai tukar dolar AS dan harga minyak dunia.
Baca Juga
"Fuel surcharge juga diturunkan dari maksimal 10% menjadi 2%," tambahnya.
Bayu menjelaskan bahwa keputusan ini merupakan hasil kesepakatan dalam rapat yang digelar di Kementerian Perhubungan pekan lalu. Rapat tersebut dihadiri oleh Menteri Perhubungan, Pertamina Patra Niaga, Angkasa Pura, dan perwakilan maskapai-maskapai nasional.
"Saat ini, keputusan yang sudah ditetapkan adalah diskon 50% PSC/PJP2U di bandara-bandara yang dikelola Kementerian Perhubungan. Sementara itu, kesepakatan lainnya masih menunggu keputusan lebih lanjut," pungkas Bayu.
Terkait dengan kebijakan fuel surcharge, Bayu mengatakan akan berdampak pada kinerja maskapai. Namun selama harga avtur tidak dinaikkan, maka tekanan ke maskapai tidak akan signifikan.
Adapun, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono baru saja mengumumkan penurunan harga tiket pesawat jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 mencapai 10% atau setara Rp157.500 per tiket dengan tiga komponen utama.
AHY menjelaskan pengurangan harga tiket pesawat ini didorong oleh tiga intervensi penting yaitu potongan tarif jasa kebandarudaraan sebesar 50%, diskon harga avtur sebesar 5,3% dari bulan sebelumnya, dan penurunan fuel surcharge untuk mesin jet sebesar 8%.
“Intervensi ini mampu menekan harga tiket pesawat hingga 9,9%, setara dengan penghematan rata-rata Rp157.500 per tiket,” kata dia.
Berdasarkan data, dampak kebijakan ini akan dirasakan oleh seluruh kategori penumpang, mulai dari layanan full-service hingga no-frills. Estimasi penghematan secara keseluruhan mencapai Rp472,5 miliar selama masa liburan.