Kabar24.com, JAKARTA— Indonesia Traffic Watch meminta pemerintah untuk mempertimbangkan penggunaan jalur tol fungsional Batang-Semarang dalam perjalanan mudik Lebaran 2017 sebab jalan tol tersebut dinilai belum siap digunakan.
Ketua Presidium ITW, Edison Siahaan mengatakan bahwa kondisi jalan tol yang belum sempurna tersebut belum layak digunakan untuk melayani perjalanan mudik warga untuk Hari Raya Lebaran kali ini sebab masih minimnya rambu-rambu lalu lintas, marka jalan, dan penerangan yang berpotensi memicu terjadinya kecelakaan.
“Jangan ambil resiko. Pemudik harus selamat sampai di tempat tujuan … Tol Batang-Semarang belum layak untuk digunakan.Potensi kecelakaan cukup tinggi,” katanya, Senin (12/6/2017).
Sementara itu, dalam konferensi pers hari ini, Senin (12/6/207) Kapolri Jendral Pol Tito Karnavian menyampaikan, untuk menghindari terulangnya kejadian penumpukan kendaraan luar biasa seperti yang terjadi di pintu tol Brebes (brexit) penggunaan jalur tol fungsional sepanjang 110 kilometer ini bisa menjadi solusi.
Untuk memastikan kelancaran perjalanan para pemudik yang melalui tol fungsional tersebut, pihaknya akan mengerahkan 1.000 anggota kepolisian dari tigkat mahasiswa senior dan menempatkan 22 titik kepolisian di sana. Namun demikian, dia tetap mengimbau agar para pemudik tetap bersikap hati-hati dan tidak memacu kendaraan terlalu cepat, khususnya pada malam hari.
“Nanti ada 22 titik kepolisian sampai malam hari, 24 jam. Ada juga pengerahan 1000 anggota polisi dari mahasiswa, siswa senior yang akan ditempatkan di jalur itu. Malam hari harus ekstra hati-hati di jalur fungsional, kecepatan 40 km/ jam saja. Karena masih temporer. Tetap hati-hati meskipun semua sudah disiapkan,” imbaunya.
Baca Juga
Tito juga menyampaikan agar para pemudik memperhatikan pasokan bahan bakar selama di perjalanan guna menghindari penumpukan kendaraan, khususnya di SPBU dan rest area. Selain bahan bakar, dia juga mengimbau untuk membawa persediaan makanan yang cukup dan memperhatikan kesiapan kendaraan yang akan digunakan untuk mudik.
“Sebelum masuk jalan tol, BBM harus sudah penuh biar di dalam tol enggak tumpuk-tumpukan sama yang lain keluar masuk rest area, menghambat. Bawa bekal yang cukup makanan dan minuman. Obat pribadi. Kondisi kendaraan harus prima. Jangan sampai rem blong kayak kasus di Puncak. Upayakan kalau libur sekolah tanggal 19 [Juni], puncak arus mudik tanggal 23-24 [Juni], pulang lah bertahap. Jadi tidak menumpuk. Sama kembalinya, diperkirakan Sabtu-Minggu nya. Kalau bisa dari Kamis atau Jumat sudah kembali,” paparnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa kualitas jalan tol fungsional sepanjang 110 kilometer tersebut cukup baik dan tidak akan rusak ketika dilalui. Dia mengakui bahwa saat ini, disepanjang jalan tersebut masih banyak kerikil dan cukup berdebu. Namun, pihaknya akan mengambil tindakan dengan melakukan penyiraman dan penyapuan pada H-10 Lebaran.
“Kualitas jalan tol fungsional itu beton 10 cm, kualitasnya baik dan tidak akan rusak dilalui. Yang merusak jalan itu bukan volume kendaraan tapi beban kendaraan. Kalau kualitas enggak bakal rusak ini,” katanya.
Dia juga menyampaikan bahwa di jalur tol sepanjang 110 kilometer tersebut, nantiny aka nada 11 tempat istirahat yang mampu menampung hingga 100 kendaraan. Tempat-tempat istirahat tersebut pun akan dilengkapi dengan mini market, restoran, dan bbm mobile.