Bisnis.com, JAKARTA - Kecelakaan di jalan tol Cipularang yang melibatkan truk kontainer membuat Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) angkat bicara.
Wakil Ketua Aptrindo Bidang Distribusi dan Logistik Kyatmaja Lookman mengatakan, pihaknya sangat prihatin dengan banyaknya korban kecelakaan, terlebih dengan adanya korban meninggal.
Oleh karena itu dia menyarankan agar dibuat jalur darurat untuk truk berupa kontur yang lebih kasar untuk membantu pengereman. Jalur tersebut dibuat di lokasi yang sering terjadi kecelakaan.
"Karena sering terjadi kecelakaan di kilometer 90 sampai 100 Cipularang, mungkin sudah saatnya dibuatkan jalur darurat," katanya kepada Bisnis, Sabtu (20/5/2017).
Menurutnya jalur tersebut berbahaya karena turunannya yang tajam. Dengan massa beban yang besar dan turunan tajam maka beban truk normal bisa meningkat dua kali lipat.
Selain itu macetnya jalur tol karena peningkatan volume belakangan ini juga menambah waktu tempuh dan kelelahan pengemudi.
Sebagai informasi, kecelakaan beruntun yang melibatkan 10 kendaraan terjadi di KM 91 Cipularang arah Jakarta, Kamis (18/5) lalu. Dua orang meninggal dalam peristiwa ini.
Kecelakaan bermula dari adanya truk yang terbakar di lokasi. Kemudian truk kontainer menabrak dari belakang akibat rem blong sehingga terjadi kecelakaan beruntun.
Sehari sebelumnya, sebuah kontainer bermuatan tekstil terguling di Tol Purbaleunyi.