Bisnis.com, JAKARTA --Tak mau kalah dari UberPool, Grab Indonesia juga menyediakan layanan GrabShare, layanan carpool komersial yang diujicobakan di Jakarta.
Ridzki Kramadibrata, Managing Director Grab Indonesia mengatakan jumlah kendaraan di Jakarta terus mengalami peningkatan yang berakibat pada kemacetan. Hal itu mendorong perusahaan melihat adanya peluang untuk meningkatkan kualitas perjalanan harian dan mengurangi kemcaten
"Dengan GrabShare kami berharap dapat mengoptimalkan penggunaan mobil guna mengatasi kemacetan di Indonesia, terutama di Jakarta sebagai kota megapolitan," ungkap Ridzki melalui siaran pers yang diterima Bisnis, Selasa (13/3/2017)
Ridzki mengklaim layanan GrabShare sendiri sudah diperkenalkan di Singapura, Malaysia, dan Filipina sejak Desember 2016.
GrabShare ini memasangkan dua pemesanan penumpang yang memiliki rute perjalanan searah dan hanya memperbolehkan maksimal empat penumpang dalam satu perjalanan.
Sebelum sampai di tujuan, penumpang hanya akan menempuh paling banyak dua titik pemberhentian.
Sebagai contoh, jika penumpang memulai perjalanannya dan dipasangkan dengan penumpang sesuai dengan rute yang efisien.acetan dengan menekan jumlah komuter yang melakukan perjalanan seorang diri.
Dia menyebutkan, GrabShare ini telah dirancang pada tiga pusat R&D Grab di Singapura, Seattle, dan Beijing. Algoritma sistem pencocokkan GrabShare kata Ridzki menjamin penumpang mencapai lokasi dalam waktu singkat.
Algoritma ini juga berperan dalam menghitung dan menentukan pencocokan dengan mempertimbangkan ketersediaan suplai mitra pengemudi yang berada dalam jarak terdekat. Selain itu juga waktu perjalanan, rute perjalanan yang saling berkaitan, jarak perjalanan memutar, dan kondisi lalu lintas terkini sebelum mengurutkan lokasi penjemputan dan pengantaran.
Pada 2016, pertumbuhan pengguna Grab Indonesia kata Ridzki sudah mencapai 600% untuk layanan transportasi dua roda ataupun empat roda.
Mediko Azwar, Marketing Director Grab Indonesia mengatakan layanan GrabShare ini akan dibuka kembali di kota-kota luar Jakarta.
“Tetapi tentu kami lihat dulu, kaji dulu, kota mana yang membutuhkan, kalau belum butuh kami belum tentu akan buka,” ungkapnya.