Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Eksportir Bali Diminta Waspada dan Bersiap-siap Hadapi Trade Remedy

Kementerian Perdagangan Republik Indonesia mengajak para eksportir di Bali untuk segera melaporkan jika ada kebijakan negara-negara tujuan ekspor yang mempengaruhi produk ekspor mereka.
Kegiatan Bimtek Strategi Pengamanan Akses Pasar Ekspor Indonesia yang berlangsung di Sanur, Kamis (2/2/2017)./Natalia Indah Kartikaningrum-Bisnis
Kegiatan Bimtek Strategi Pengamanan Akses Pasar Ekspor Indonesia yang berlangsung di Sanur, Kamis (2/2/2017)./Natalia Indah Kartikaningrum-Bisnis

Bisnis.com, DENPASAR-- Kementerian Perdagangan Republik Indonesia mengajak para eksportir di Bali untuk segera melaporkan jika ada kebijakan negara tujuan ekspor yang mempengaruhi produk ekspor mereka.

Pradnyawati, Direktur Pengamanan Perdagangan Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, mengatakan sekarang ini, pihaknya merasakan banyaknya instrumen trade remedy terhadap produk ekspor Indonesia di mancanegara.

“Beberapa negara sekarang ini beralih pada trade remedy karena instrumen tersebut diperbolehkan oleh Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization (WTO) untuk melindungi produk dalam negeri, sehingga kami terus melakukan sosialisasi ini agar para eksportir mengetahui bagaimana kondisi di dunia serta bersiap-siap menghadapinya,” paparnya disela-sela Bimtek Strategi Pengamanan Akses Pasar Ekspor Indonesia di Sanur, Kamis (2/2/2017).

Dia menambahkan, hingga saat ini produk ekspor Bali belum terpengaruh oleh hambatan trade remedy tersebut, yang banyak terpengaruh adalah industri-indutri yang terkait dengan kertas, besi dan baja, serta industri sepatu yang paling banyak berlokasi di Pulau Jawa.

“Namun kami inginkan para eksportir di Bali untuk bersiap-siap dan menyampaikan kepada kami jika kebijakan-kebijakan trade remedy yang berpengaruh pada produk ekspor mereka. Sekarang ini kami lebih melakukan sosialisasi kepada eksportir-eksportir di Bali bahwa di dunia permainannya seperti itu. Pengusaha atau eksportir harus mengerti permainannya seperti apa dan harus tanggap dari sekarang,” jelasnya.

Dia menuturkan, disamping melakukan sosialisasi, pihaknya juga mengidentifikasi jenis-jenis hambatan yang sesuai dengan kondisi ekspor masing-masing provinsi. “Seperti di Bali ini, kami akan diskusi mendalam tentang ketentuan di negara-negara tertentu yang berpotensi menghambat produk ekspor seperti perikanan, kayu, dan lain sebagainya,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper