Bisnis.com, JAKARTA -- PT Sepatu Bata Tbk (BATA) resmi menutup operasional pabrik sepatunya yang berlokasi di Purwakarta per 30 April 2024 lalu. Tutupnya pabrik sepatu BATA dikarenakan kerugian selama 4 tahun terakhir.
Corporate Secretary BATA, Hatta Tutuko mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai upaya, namun kerugian dan tantangan industri akibat pandemi hingga perubahan perilaku konsumen terlampau cepat hingga tak mampu dibendung.
"Perseroan sudah tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta, karena permintaan pelanggan terhadap jenis produk yang dibuat di Pabrik Purwakarta terus menurun," kata Hatta, dikutip dari Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (4/5/2024).
Bahkan, Hatta menerangkan bahwa kapasitas produksi di pabrik tersebut jauh lebih besar dibandingkan kebutuhan secara berkelanjutan dari pemasok lokal di Tanah Air.
"Dengan adanya keputusan ini, maka Perseroan tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta," tuturnya.
Menyusul kabar tersebut, unggahan karyawan BATA saat hari terakhir bekerja nya viral melalui akun @jabodetabek24info, Sabtu (4/5/2024). Dalam unggahan video tersebut terlihat ratusan karyawan pabrik BATA di Purwakarta pergi meninggalkan area pabrik.
Baca Juga
"Selamat tinggat Bata. Selamat tinggal Bata," kata karyawan yang merekam video tersebut.
Dalam catatan Bisnis, produsen sepatu merek Bata, membukukan kerugian sebesar Rp105,91 sepanjang 2022 atau membengkak sebesar 106,85% dari rugi bersih tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp51,20 miliar.
Produsen sepatu asal Republik Ceko tersebut membukukan penjualan bersih sebesar Rp643,45 miliar, naik 46,74% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp438,48 miliar pada periode tersebut.
Sementara itu, pada Januari-September 2023 tercatat kerugian BATA mencapai Rp80,65 miliar atau meningkat 294,76% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp20,43 miliar.
Sedangkan, penjualan bersih BATA pada periode tersebut turun 0,42% menjadi Rp488,47 miliar atau lebih rendah dari tahun sebelumnya Rp490,57 miliar.