Bisnis.com, JAKARTA — Permintaan emas fisik di India tetap lemah minggu ini meskipun ada sedikit koreksi harga karena para pembeli menunggu penurunan yang lebih besar.
Mengutip Reuters, Sabtu (4/5/2024), harga emas di China merosot selama dua minggu berturut-turut karena lesunya permintaan selama masa liburan.
Di India, konsumen emas terbesar kedua di dunia dan importir utama, harga domestik turun menjadi sekitar 70.500 rupee per 10 gram minggu ini, setelah mencapai rekor tertinggi 73.958 rupee bulan lalu (US$1 = 83,4682 rupee India).
Meskipun harga turun, permintaan emas di India tidak membaik. Para pembeli memilih untuk menahan konsumsinya.
“Mereka berpikir bahwa harga dapat turun tajam, mengingat kenaikan harga yang besar dalam dua bulan terakhir," kata Ashok Jain, pemilik grosir emas yang berbasis di Mumbai, Chenaji Narsinghji.
Para dealer India mengenakan premi hingga US$1 per ons di atas harga domestik resmi - termasuk 15% impor dan 3% pungutan penjualan, dibandingkan dengan premi minggu lalu sebesar US$5.
Baca Juga
Akshaya Tritiya, festival pembelian emas terbesar kedua setelah Dhanteras, akan dirayakan minggu depan di India.
"Jika harga tetap pada level ini atau terkoreksi lebih lanjut, kita dapat melihat permintaan yang baik selama festival," kata seorang dealer emas batangan yang berbasis di Mumbai di sebuah bank swasta.
Di China, para dealer mengenakan premi sebesar US$18- US$20 per ons di atas harga acuan, turun dari premi US$20-US$35 yang terlihat minggu lalu.
Direktur regional, Greater China, di MKS PAMP Bernard Sin mengatakan Pasar Emas Cina ditutup untuk liburan Hari Buruh dari tanggal 1-3 Mei, tetapi tidak ada dorongan dari pengeluaran pra-liburan dan volume konsumsi menurun karena minggu perdagangan yang singkat.
Di Singapura, emas batangan dijual dengan harga antara harga par hingga US$2 premium, sementara dealer mengenakan harga par hingga US$2,25 premium di Hong Kong.
Di Jepang, dealer menjual emas dengan harga premi US$0,5-US$0,75, sedikit lebih rendah dari kisaran minggu lalu.
Meskipun yen melemah dan harga emas tinggi, para trader Jepang mencatat jumlah pelanggan yang membeli emas selama musim liburan Golden Week 29 April - 5 Mei.