Bisnis.com, JAKARTA – Biaya hidup di Amerika Serikat naik di bulan kelima berturut-turut menyusul meningkatnya harga rumah dan BBM, yang mendorong inflasi mendekati target Federal Reserve.
Berdasarkan data Departemen Tenaga Kerja yand dirilis Rabu (18/1/2017), indeks harga konsumen (consumer price index/CPI) naik 0,3% pada bulan Desember dibandingkan bulan sebelumnya (month-on-month/MoM). Angka ini sejalan dengan perkiraan ekonom dalam survei Bloomberg.
Sementara itu, CPI juga naik 2,1% dari tahun sebelumnya (YoY), yang merupakan presentase terbesar sejak Juni 2014. Adapun CPI inti, yang tidak termasuk makanan dan bahan bakar, tercatat naik 0,2% pada Desember dibandingkan bulan sebelumnya.
Seperti dilansir Bloomberg, naiknya CPI kali ini utamanya didorong oleh peningkatan biaya energi dan medis, serta naiknya harga sewa rumah.
Permintaan yang membuat produsen memiliki kembali kemampuan menentukan harga, yang pada akhirnya meningkatkan inflasi dan memperkuat dasar the Fed untuk terus menaikkan suku bunga tahun ini.
"Pada intinya adalah inflasi meningkat. Kami melihat peningkatan harga yang merata dan luas. The Fed akan senang [dengan kenaikan ini],” kata Tom Simons, ekonom senior Jefferies LLC.
Perkiraan analis dalam survei Bloomberg untuk indeks harga konsumen berkisar antara 0,2% hingga 0,5%.