Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kebutuhan Garam Industri Tetap 2,3 Juta Ton

Kebutuhan garam industri stagnan setelah mengalami kenaikan dari 2,1 juta ton pada 2015 menjadi 2,3 juta ton pada 2017

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi industri pengguna garam memperkirakan kebutuhan garam industri stagnan sebanyak 2,3 juta ton pada 2017.

Ketua Umum Asosiasi Industri Pengguna Garam Indonesia (AIPGI) Tony Tanduk memperkirakan industri kimia pengguna garam seperti produsen klor alkali dan farmasi membutuhkan 2,3 juta ton garam kualitas industri untuk proses produksi mereka sepanjang 2017.

Kebutuhan garam industri stagnan setelah mengalami kenaikan dari 2,1 juta ton pada 2015 menjadi 2,3 juta ton pada 2017 yang didorong oleh ekspansi kapasitas dua produsen klor alkali.

PT Asahimas Chemical meningkatkan kapasitas produksi sebanyak 850.000 ton pada 2016, sedangkan PT Sulfindo Adiusaha menaikkan kapasitas sebanyak 500.000 ton.

“Tahun ini kebutuhan more or less sama. Enggak jauh beda dari tahun lalu. Sebanyak 2,3 juta ton garam industri kebanyakan buat klor dan alkali,” kata Tony, Selasa (20/12/2016).

Kebutuhan tersebut, lanjutnya, belum termasuk kebutuhan industri non-kimia seperti industri pulp dan kertas serta industri makanan dan minuman.

Tony memperkirakan total kebutuhan garam impor sekitar 3 juta ton, termasuk kebutuhan 450.000 ton garam kualitas industri untuk sektor industri makanan dan minuman.

DIrjen Industri Agro, Kementerian Perindustrian, Panggah Susanto mengatakan kelancaran pasokan garam dan gula sangat penting untuk menjaga pertumbuhan pesat industri makanan dan minuman.

Dia berharap tahun depan tidak ada gangguan pasokan garam dan gula buat industri seperti yang terjadi pada 2016 akibat aturan impor yang ekstra ketat.

“Kendala perkembangan industri makanan dan minuman, yang harus kita waspadai adalah ketersediaan bahan baku. Impor memang harus kita jaga, tetapi jangan sampai ganggu industri juga,” kata Panggah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper