Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LAPORAN DARI JERMAN: Indonesia Tetap Mitra Utama Jerman di Asean

Indonesia akan tetap menjadi mitra penting untuk berinvestasi bagi Jerman di kawasan Asia Tenggara seiring kian terintegrasinya ekonomi melalui Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Pemandangan Reichstag building, majelis rendah parlemen Jerman, Bundestag, di Berlin  2 April 2015./Reuters-Fabrizio Bensch
Pemandangan Reichstag building, majelis rendah parlemen Jerman, Bundestag, di Berlin 2 April 2015./Reuters-Fabrizio Bensch

Bisnis.com, BERLIN, Jerman - Indonesia akan tetap menjadi mitra penting untuk berinvestasi bagi Jerman di kawasan Asia Tenggara seiring kian terintegrasinya ekonomi negara tersebut melalui Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Pernyataan itu disampaikan anggota parlemen Jerman, Jurgen Klimke, saat menerima kunjungan para anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Indonesia, Selasa (18/10/2016) waktu setempat. 

Para delegasi yang dipimpin Wakil Ketua BKSAP Juliari Batubara diterima oleh politisi dari Partai Persatuan Kristen Demokrat (CDU) beserta sejumlah anggota parlemen (Bundestag) lainnya termasuk dari Partai Hijau (Green Party).

Dari Indonesia hadir Wakil Ketua BKSAP Rofi Anwar, Dave Laksono, Muhammad Nur  Purnamasidi, Andika Puragabaya, dan Sartono Hutomo. Selain itu juga hadir anggota parlemen Ahmad Najib Qudratullah, Abdul Kadir Karding, dan Mahfudz Sidik.

Menurut Klimke, sebagai mitra ekonomi penting, Indonesia memiliki pasar yang besar bagi pemasaan produk Jerman. Dia mengakui potensi pasar yang besar itu ditambah bonus demografi dengan lebih tingginya pertumbuhan penduduk Indonesia berusia muda dibandingkan Jerman. 

“Indonesia merupakan mitra ekonomi terpenting kami di Asean dan kami berharap kedua negara akan terus meningkatkan hubungan perdagangan ke depan,” ujarnya.

Menurut Klimke, Indonesia juga berpotensi sebagai pintu masuk investasi Jerman ke Asean karena populasi penduduknya yang sangat besar. 

Hanya saja dia mengingatkan bahwa dalam kompetisi regional dibutuhkan peningkatan keahlian dan kualifikasi bidang-bidang pekerjaan. Salah satunya, ujarnya, adalah dengan cara memperkuat pendidikan vokasi sebagaimana diimplementasikan di Jerman. 

Dia juga mengakui besarnya peran sektor swasta dalam penciptaan lapangan kerja bagi generasi muda melalui pendidikan vokasi.

Sedangkan dari sisi kerjasama pembangunan, Indonesia dan Jerman fokus pada tiga bidang prioritas. Selain  kerjasama mitigasi energi dan perubahan iklim, kerjasama pembangunan kedua negara juga dilakukan lewat pembangunan ekonomi berkelanjutan dan penciptaan good government serta jaringan global.

Sementara itu, Anggota Panitia Kerja (Panja) Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), Abdul Kadir Karding mengatakan bahwa dalam menghadapi MEA, Indonesia memiliki tantangan bagaimana meningkakan kualitas tenaga kerja Indonesia di luar negeri.

Menurutnya, pengintegrasian ekonomi Asean melalui MEA, selain akan menimbulkan lalu lintas tenaga kerja di antara sesama negara Asean, juga akan menuntut standar kualifikasi tenaga kerja yang tinggi. 

Untuk itu, ujarnya, pendidikan vokasi yang dikembangkan di Indonesia nantinya harus benar-benar menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas.

“Masuknya Indonesia ke Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan menuntut standar kualifikasi tenaga kerja yang tinggi. Ke depan semua bidang pekerjaan akan menuntut sertifikasi keahlian sebagaimana tuntutan pasar,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper