Bisnis.com, JAKARTA—Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menargetkan pembangunan Trans Sumatera pada ruas Terbanggi Besar – Pematang Panggang—Kayu Agung sepanjang 80 km melalui mekanisme subsidi silang dari pelelangan ruas-ruas baru yang diprakarsai oleh Badan Usaha Jalan Tol
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Herry Trisaputra Zuna mengharapkan setidaknya BUJT pemenang lelang nantinya berkontribusi melakukan pembangunan ruas sepanjang 80 km dari total panjang 185 km. Hal itu dilakukan guna mengejar target operasional pada 2019 mendatang.
“Jadi untuk ruas itu [Terbanggi Besar—Kayu Agung] ada beberapa skema, 80 km akan kami lakukan subsidi silang dari tol Jawa sisanya 105 km sudah ada kontrak turnkey dengan PT Waskita Karya oleh PT Hutama Karya,” ungkapnya Selasa (13/9/2016)
Herry menjelaskan sebelumnya telah memperoleh kontribusi pembangunan sepanjang 25 km dari PT Jasa Marga Batang—Semarang selaku pemenang tender investasi proyek. Kini, lanjutnya, pemerintah hanya membutuhkan andil dari BUJT sepanjang 55 km.
Dia menghendaki target tersebut dapat dicapai melalui pelelangan dua ruas baru milik prakarsa yakni Jakarta Cikampek Elevated sepanjang serta Krian—Legundi—Bunder—Manyar. Namun, tuturnya apabila target tak mampu dipenuhi dari dua ruas itu, pihaknya membuka opsi bagi ruas yang diprakarsai investor asal Malaysia United Engineering Malaysia Berhard (UEM grup). Yang rencananya akan memprakarsai ruas Cileunyi hingga Jogja
“ Sudah ada usulan kalau itu pemrakarsa sedang melakukan FS. Kalau itu disetujui, bisa kami dorong [untuk subsidi]. Kalau pemrakarsa mereka kan bisa mendanai sendiri Bukan kami yang memikirkan untuk melakukan subsidi kepada mereka,” tuturnya
Mekanisme subsidi silang tersebut baru diterapkan dalam pembangunan tol. Subsidi silang untuk Trans Sumatera ini akan menjadi proyek percontohan bila pemerintah akan membangun jaringan tol yang kurang layak secara finansial di daerah lainnya.
“Modal konsep subsidi ini kita dorong sehingga tetesannya tidak berkumpul di sini. Kenyamanan di Jakarta kita perbaiki, tetapi pemerataan di Sumatera-nya ada. Pola-pola ini akan kita kembangkan,” ujarnya.
Sebelumnya Kepala Panitia Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol Eka Pria Anas mengatakan pemerintah mencoba melakukan terobosan dengan melakukan subsidi silang dari Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang membangun tol di Pulau Jawa untuk menyubang konstruksi tol Trans Sumatera. Upaya itu mulai dilakukan terhadap BUJT tol Batang—Semarang.
Selama masa pelelangan ulang tol tersebut, besarnya penawaran badan usaha untuk ikut membangun Trans Sumatera menjadi salah satu indikator dalam penilaian pemenang lelang.