Bisnis.com, JAKARTA– Aktivitas manufaktur Jepang bergerak stabil pada Agustus sejalan dengan kenaikan produksi untuk pertama kalinya dalam enam bulan.
Meski demikian, ekspansi yang dibukukan hanya kecil, sehingga menimbulkan keraguan apakah ekonomi akan kembali tumbuh pada kuartal berjalan.
Menurut survey swasta IHS Markit, seperti dilansir Reuters hari ini (Kamis, 1/9/2016), indeks manufaktur (PMI) Jepang Markit/Nikkei naik menjadi 49,5 pada Agustus 2016 dari 49,3 pada bulan sebelumnya.
Sementara itu, indeks untuk produksi naik ke 50,2 pada Agustus dari 49,4 bulan sebelumnya, kenaikan pertama sejak Februari meskipun tipis dan tetap berada di bawah level rata-rata.
"Data survei terkini mengisyaratkan kenaikan pada produksi manufaktur di Jepang untuk pertama kalinya sejak Februari," ujar Ekonom Markit Amy Brownbill.
Akan tetapi, jumlah pesanan baru dan ekspor terus menurun meski dalam laju yang lebih lambat akibat penurunan permintaan klien dari China, menurut para responden survei.
Menyoroti kerapuhan pada ekonomi Jepang, pertumbuhan pada produksi industri negara tersebut berhenti pada Juli setelah menguat pada bulan sebelumnya.
Selain itu survey PMI Markit menunjukkan pemangkasan harga oleh para pengusaha pabrik untuk barang-barang mereka pada bulan kesembilan berturut-turut akibat mengetatnya persaingan dan biaya input yang lebih rendah.