Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan pengusaha berupaya mengembangkan potensi industri furniture atau mebel lokal di Jawa Tengah.
Salah satunya, dengan mendatangkan delegasi perusahaan furniture asal China dari Kota Lunjiao dan Lechong agar dapat bekerja sama dengan pengusaha furniture lokal yang dikemas dalam forum Business Meeting Central Java CCI and Delegation Lunjiao & Lechong, di Semarang akhir pekan lalu.
Delegasi dari Kota Lunjiao, Lee Chao Liung mengakui kualitas produk furniture lokal dari Jateng khususnya ukiran dari Jepara sangat baik. Bahkan, mereka menyebut produk ukir buatan tangan tersebut memiliki nilai jual yang tinggi, yakni tiga kali lipat dari produk furniture yang dibuat pabrikan.
Oleh karena itu, pengusaha China bersama rekan pelaku lain ingin mengundang pengusaha-pengusaha furniture Jawa Tengah untuk datang ke pameran yang diselenggarakan setiap Desember. Event tersebut dapat menjadi sarana memromosikan produk-produk unggulan Jawa Tengah.
"Pada kesempatan ini saya mengundang seluruh hadirin untuk ikut berkunjung pada saat pameran di bulan Desember nanti. Kami mempersilakan para hadirin untuk membawa produk-produknya untuk dipamerkan pada pameran tersebut," kata Lee Chao Liung, dalam laman resmi Pemprov Jateng, Senin (14/3/2016).
Menurutnya, persoalan modal membuat produk-produk dengan kualitas apik tersebut kurang dapat bersaing ke pasar internasional. Sehingga Lee Chao Liung berharap pada pameran mendatang terjalin kerja sama dengan banyak pihak. Dengan begitu persoalan itu dapat teratasi.
Delegasi asal China tersebut juga menginginkan kerja sama ekspor penyediaan bahan baku, khususnya kayu jati dan cendana. Kedua bahan itu saat ini sangat dibutuhkan.
Menanggapi permintaan dari para delegasi China, Sekda Jawa Tengah Sri Puryono mengatakan kedatangan mereka ke wilayahnya sudah tepat. Pasalnya, Jawa Tengah merupakan penghasil kayu jati terbesar. Selain itu, kayu jatinya juga sudah memiliki Sertifikasi Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK).
"Tadi disampaikan mengenai kayu jati dan cendana. Kalau kayu jati, wilayah kami ini pusatnya. Tapi kalau cendana itu di NTT Kupang," katanya.
Sri Puryono berharap para delegasi tersebut tidak hanya hadir dalam forum tersebut, namun dapat mengunjungi beberapa industri furniture di Jawa Tengah. Sehingga dapat melihat kondisi langsung kekurangan dan kelebihan dari produk-produk yang dihasilkan agar nantinya kerja sama yang disepakati dapat menguntungkan kedua belah pihak.
"Saya berharap para delegasi bisa hadir di salah satu industri furniture maupun wood working. Sehingga nanti bisa dibicarakan di lokasi apa yang bisa dikerjasamakan," ujarnya.