Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Lonjakan Harga Beras dan Rokok Kerek Kemiskinan Jatim

Lonjakan harga bahan pangan, terutama beras dan rokok filter, memicu kenaikan tingkat kemiskinan di Jawa Timur.
Sri Mas Sari
Sri Mas Sari - Bisnis.com 06 Januari 2016  |  16:57 WIB
Lonjakan Harga Beras dan Rokok Kerek Kemiskinan Jatim
Ilustrasi - JIBI/Dedi Gunawan

Bisnis.com, SURABAYA -- Lonjakan harga bahan pangan, terutama beras dan rokok filter, memicu kenaikan tingkat kemiskinan di Jawa Timur.

Kenaikan itu bisa ditelusuri dari garis kemiskinan yang melesat dari Rp305.171 per kapita per bulan per September 2014 menjadi Rp316.464 per kapita per bulan setahun kemudian, menurut Badan Pusat Statistik Jatim.

Garis kemiskinan merupakan harga yang dibayar oleh kelompok acuan untuk memenuhi kebutuhan pangan sebesar 2.100 kkal per kapita per hari dan kebutuhan nonpangan esensial, seperti perumahan, sandang, kesehatan, pendidikan, dan transportasi.

Di perkotaan, beras memberikan sumbangan 24,31% terhadap garis kemiskinan, sedangkan di perdesaan 26,37%. Rokok filter di urutan kedua dengan sumbangan 7,81% di perkotaan dan 7,66% di perdesaan. Berikutnya, tempe yang berkontribusi 3,56% di perkotaan dan 3,72% di perdesaan.

Sementara itu, komoditas bukan makanan yang berkontribusi besar terhadap garis kemiskinan mencakup perumahan, bensin, pendidikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

jawa timur komoditas pangan tingkat kemiskinan garis kemiskinan
Editor : Hendri Tri Widi Asworo

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top