Bisnis.com, SURABAYA -- Lonjakan harga bahan pangan, terutama beras dan rokok filter, memicu kenaikan tingkat kemiskinan di Jawa Timur.
Kenaikan itu bisa ditelusuri dari garis kemiskinan yang melesat dari Rp305.171 per kapita per bulan per September 2014 menjadi Rp316.464 per kapita per bulan setahun kemudian, menurut Badan Pusat Statistik Jatim.
Garis kemiskinan merupakan harga yang dibayar oleh kelompok acuan untuk memenuhi kebutuhan pangan sebesar 2.100 kkal per kapita per hari dan kebutuhan nonpangan esensial, seperti perumahan, sandang, kesehatan, pendidikan, dan transportasi.
Di perkotaan, beras memberikan sumbangan 24,31% terhadap garis kemiskinan, sedangkan di perdesaan 26,37%. Rokok filter di urutan kedua dengan sumbangan 7,81% di perkotaan dan 7,66% di perdesaan. Berikutnya, tempe yang berkontribusi 3,56% di perkotaan dan 3,72% di perdesaan.
Sementara itu, komoditas bukan makanan yang berkontribusi besar terhadap garis kemiskinan mencakup perumahan, bensin, pendidikan.
Lonjakan Harga Beras dan Rokok Kerek Kemiskinan Jatim
Lonjakan harga bahan pangan, terutama beras dan rokok filter, memicu kenaikan tingkat kemiskinan di Jawa Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Hendri Tri Widi Asworo
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
