Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CAEXPO 2015: Hingga Juni 2015, Nilai Dagang Indonesia-China Tembus US$22,5 Miliar

Total perdagangan Indonesia dan China selama semester I/2015 menembus angka US$22,5 miliar,meski secara keseluruhan tetap membukukan posisi defisit bagi RI.
PAMERAN CAEXPO 2015: Sejumlah petugas keamanan berbaris menuju arena pameran dagang China Asean Expo ke-12 2015 di Nanning Convention Center, Nanning Guangxi China.   Adapun peserta pameran dari Indonesia antara lain PT Qwords Company, PT Natural Indowood, PT Liany (perusahaan kerajinan perak) dan PT Cahaya Mas Global Kopi. Ajang yang dibuka resmi 18-21 September 2015 ini diliput 205 media dari 22 negara dan dihadiri 1.226 jurnalis./Bisnis.com-Fahmi Ahmad
PAMERAN CAEXPO 2015: Sejumlah petugas keamanan berbaris menuju arena pameran dagang China Asean Expo ke-12 2015 di Nanning Convention Center, Nanning Guangxi China. Adapun peserta pameran dari Indonesia antara lain PT Qwords Company, PT Natural Indowood, PT Liany (perusahaan kerajinan perak) dan PT Cahaya Mas Global Kopi. Ajang yang dibuka resmi 18-21 September 2015 ini diliput 205 media dari 22 negara dan dihadiri 1.226 jurnalis./Bisnis.com-Fahmi Ahmad

Bisnis.com, Nanning-Guangxi, CHINA — Total perdagangan Indonesia dan China selama semester I/2015 menembus angka US$22,5 miliar, meski secara keseluruhan tetap membukukan posisi defisit bagi RI.

Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Nus Nuzuliah Ishak mengatakan peningkatan arus perdagangan dan investasi China ke Indonesia memberikan kontribusi positif bagi Indonesia, dengan rata-rata pertumbuhan perdagangan bilateral kedua negara mencapai 6,7% selama lima tahun terakhir.

China, ujarnya, juga telah menjadi mitra dagang terbesar pertama bagi Indonesia dengan total nilai perdagangan mencapai US$48,2 miliar, atau melebihi seperempat dari total perdagangan Indonesia dengan dunia pada 2014.

Sementara neraca perdagangan ke dua negara pada 2014 menunjukkan posisi defisit untuk Indonesia sebesar US$13 miliar.

"Pada periode Januari-Juni tahun 2015, total perdagangan kedua negara mencapai US$22,3 miliyar, atau mengalami penurunan 8,96% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya," katanya kala membuka Indonesia Trade and Investment Seminar di China Asean Expo (CAEXPO) ke-12 di Nanning Convention Center, Sabtu (19/9/2015).

Nus menuturkan Pemerintah Indonesia mengharapkan bahwa devaluasi mata uang China, Yuan, mampu dimanfaatkan oleh pelaku usaha di dalam negeri untuk mendorong ekspor, khususnya untuk produk-produk dengan lokal konten yang tinggi seperti produk pertanian, perikanan, dan perkebunan.

Dia menjelaskan kedua negara memiliki komitmen tingkat tinggi yaitu pada saat Presiden Indonesia Joko Widodo bertemu dengan Presiden RRC, Xi Jian Ping pada kesempatan Konperensi Asia Afrika di Jakarta Mei 2015.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper