Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi dampak El Nino yang diprediksi dapat menurunkan produktivitas perikanan budi daya hingga 20%.
Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya KKP Slamet Soebjakto mengungkapkan El Nino akan menyebabkan kemarau berkepanjangan, fluktuasi suhu air meninggi, dan kadar garam air laut melonjak. Gejala ini akan membuat pertumbuhan ikan melambat, nafsu makan menurun, dan ikan pun mudah terserang penyakit.
“El Nino mempengaruhi reproduksi ikan dan kuantitas serta kualitas benih. Kira-kira penurunan produksi 15%–20%,” katanya kepada Bisnis.com.
Kendati merupakan gejala alam, Slamet mengatakan KKP telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi anjloknya produksi. Pertama, mengurangi penebaran kepadatan ikan. Kedua, menggunakan benih-benih sehat yang tahan perubahan iklim. “Beberapa ikan lokal misalnya tawes, papuyu, belida, gabus, mas,” ujarnya.
Strategi ketiga, menyiapkan ikan-ikan yang efisien terhadap air a.l lele, patin, dan nila. Keempat, menggenjot komoditas budi daya tanpa pakan seperti kerang-kerangan dan rumput laut. Langkah kelima, menggiatkan komoditas dengan level tropis rendah seperti abalon dan teripang.
“KKP juga akan menggenjot budi daya dan pembenihan ikan dengan sistem tertutup atau resirkulasi untuk mencegah fluktuasi parameter kualitas air dalam wadah budi daya,” ujarnya.