Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

'Dwelling Time' Sangat Situasional

Direktur Eksekutif The National Maritime Institute (Namarin) Siswanto Rusdi menilai persoalan dwelling time di sebuah pelabuhan sangat situasional. Waktu inap kontainer itu tergantung pada arus ekspor-impor. Menurutnya, pada situasi saat ini dimana ekonomi sedang lesu, pelabuhan utama seperti Pelabuhan Tanjung Priok sedang sepi.
Alat bongkar muat milik PT Pelindo II/IPC yang disita Bareskrim Polri, Jumat (28/8/2015) terkait dengan dugaan mark up dan masalah dwelling time./Bisnis-Akhmad Mabrori
Alat bongkar muat milik PT Pelindo II/IPC yang disita Bareskrim Polri, Jumat (28/8/2015) terkait dengan dugaan mark up dan masalah dwelling time./Bisnis-Akhmad Mabrori

Bisnis.com, JAKARTA—Direktur Eksekutif The National Maritime Institute (Namarin), Siswanto Rusdi, menilai persoalan dwelling time di sebuah pelabuhan sangat situasional.

Waktu inap kontainer itu tergantung pada arus ekspor-impor. Menurutnya, pada situasi saat ini dimana ekonomi sedang lesu, pelabuhan utama seperti Pelabuhan Tanjung Priok sedang sepi.

Dia menyatakan, bahwa pemerintah tidak perlu memberikan target percepetan dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok. Seperti diketahui, Kementerian Koordinator Maritim membentuk satuan kerja atau task force guna menurunkan dwelling time hingga 2- 2,5 hari dalam target satu bulan hingga Oktober 2015.

“Dwelling time itu tergantung kondisi, kalau impor tinggi ya bikin target misal sekian hari. Tapi,Priok sedang sepi, kalau bikin target tiga hari, sehari pun juga selesai. Menurut saya, dwelling time lebih pada praktik bisnis, jangan diberi tekanan,” terangnya, Kamis (3/9/2015).

Dia mengatakan, kecepatan bongkar muat merupakan hal yang perlu didorong di pelabuhan. Produktivitas pelabuhan yang tinggi akan berpengaruh kepada waktu tunggu kapal. Semakin cepat kapal meninggalkan pelabuhan, semakin murah pula biaya kepelabuhanan yang dikeluarkan.

Siswanto menambahkan, bahwa pembentukan satuan tugas oleh pemerintah jangan sampai merusak tata kelola pelabuhan.

“Efektivitas di pelabuhan harus dikejar terus. Pelabuhan harus efisien di bongkar muat. Ini pemerintah sedikit kaget karena ini ranah bisnis. Pemerintah jangan terlalu masuk kesitu. Kalau target tiga hari enggak tercapai, ada satgas lagi sehingga merusak tata kelola yang ada,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Veronika Yasinta
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper