Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

GINSI: Ini Alasan Importir Simpan Barang di Pelabuhan

Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) mengungkapkan penimbunan barang impor di pelabuhan sangat terkait oleh perilaku importir. Sejumlah importir merasa nyaman ketika menyimpan barangnya di pelabuhan.
Muhammad Avisena
Muhammad Avisena - Bisnis.com 06 Juli 2015  |  14:41 WIB
GINSI: Ini Alasan Importir Simpan Barang di Pelabuhan
Terminal petikemas Jakarta International Cointainer Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta, Senin (23/3/2015). - Antara/Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA - Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) mengungkapkan penimbunan barang impor di pelabuhan sangat terkait oleh perilaku importir. Sejumlah importir merasa nyaman ketika menyimpan barangnya di pelabuhan.

“Daripada dia sewa gudang dan mesti lemburin orang, terus produksinya belum memerlukan itu, sementara dolar AS sudah ada di posisi yang baik, dia akan beli pada saat itu juga,” ujar Ketua II Bidang Perdagangan GINSI Erwin Taufan.

Para importir sebenarnya mesti membayar tarif progresif, akan tetapi hal tersebut masih lebih menguntungkan dibanding sewa gudang di luar pelabuhan.

Erwin mengatakan ada beberapa importir yang melakukan hal itu, dan bukan berarti semua importir juga melakukan hal yang sama. Aksi penimbunan barang yang dilakukan sejumlah importir di pelabuhan yang terjadi selama ini menurutnya juga dimanfaatkan oleh pengelola terminal petikemas.

Semakin lama barang tersebut berada di pelabuhan, maka pengelola akan mendapatkan untung yang semakin besar, karena ada tarif progresif sebesar 500%.

Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Jasa Kementerian Koordinator Kemaritiman Agung Kuswandono mengatakan seharusnya pelabuhan hanya menjadi tempat bongkar muat barang, bukan tempat menyimpan barang impor atau menjadikan pelabuhan sebagai substitusi gudang.

“Fungsi ini dinikmati oleh pelaku usaha dan pengelola terminal petikemas. Dua-duanya menjadi fungsi bisnis, sehingga mengabaikan dwelling time,” kata Agung.[]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

pelabuhan importir dwelling time
Editor : Fatkhul Maskur

Artikel Terkait



Berita Terkini

back to top To top