Bisnis.com, CIMAHI—Jelang puasa, Presiden RI Joko Widodo memastikan sejumlah kebutuhan pokok masyarakat seperti gula putih, daging sapi, beras dan bawang merah stoknya aman dan Bulog setiap waktu bisa melakukan operasi pasar (OP).
Hal itu disampaikan orang nomor satu di negeri ini saat melepas truk pengangkut sembako untuk OP di Gudang Bulog, Cimindi, Cimahi, Senin (15/6).
"Jangan bermain-main dengan harga sembako. Pasti saya cek. Kalau bawang sampai Rp37.000/Kg akan langsung dibanjiri bawang dari Brebes," katanya.
Begitu juga dengan harga cabai, apabila di pasaran masih tinggi akan langsung disuplai dari daerah yang sedang panen. Terlebih di sejumlah daerah terutama di Jabar sedang terjadi musim panen cabai seperti Kabupaten Sukabumi dan Sumedang.
Jokowi melanjutkan pemerintah akan memberikan suplai bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat. Saat ini, berdasarkan laporan dari daerah, stok bahan pokok sudah sangat cukup.
Mengenai kualitas beras yang dimiliki Bulog, Jokowi memastikan layak konsumsi karena itu merupakan beras baru dan untuk kualitas ini dirinya meminta agar Bulog senantiasa menjaganya.
"Stok itu ada. Kalau suplai itu diberikan otomatis akan melimpah dan harga pun akan turun. Sehingga jangan takut kepada masyarakat," paparnya.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat menjamin harga kebutuhan barang pokok saat Ramadan akan tetap stabil.
Kadisperindag Jabar Ferry Sofwan mengatakan prediksi stabilnya barang yang dibutuhkan masyarakat saat Ramadan didasarkan atas pertimbangan telah adanya langkah antisipasi.
“Untuk menjaga stok barang yang diprediksi akan mengalami lonjakan harga untuk jenis telur, cabai merah dan bawang merah telah disiapkan pasokan dari luar daerah,” katanya.
Sementara untuk mengantisipasi kekurangan stok telur akan dipasok dari Yogyakarta dan Lampung. Menurutnya, jika masih tak mencukupi bisa didatangkan dari Sumatera Utara.
Selanjutnya kekurangan stok bawang merah dan cabai merah juga siap didatangkan dari Brebes dan Tegal, Jawa Tengah.
“Jadi di sisi harga, dengan mempertimbangkan stok yang bisa diantisipasi kendati ada kenaikan, prosentase tidak akan mencapai di atas 10%,” ujarnya.