Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal I/2015, Kinerja Industri Penyamakan Kulit Turun 20%

Kesulitan dalam memperoleh bahan baku serta lesunya kondisi ekonomi membuat kinerja industri penyamakan kulit pada kuartal I/2015 turun 20% dibanding periode sebelumnya.

Bisnis.com, JAKARTA—Kesulitan dalam memperoleh bahan baku serta lesunya kondisi ekonomi membuat kinerja industri penyamakan kulit pada kuartal I/2015 turun 20% dibanding periode sebelumnya.

Ketua Umum Asosiasi Penyamakan Kulit Indonesia (APKI) Sutanto Haryono mengatakan industri penyamakan kulit masih berhadapan dengan dua kesulitan utama yaitu rendahnya ketersediaan bahan baku di dalam negeri serta sulitnya prosedur mendapat bahan baku dari luar negeri.

“Tahun lalu sekitar US$200 juta. Tahun ini terlalu awal untuk tahu, tapi kalau bercermin dari tiga bulan pertama, akan ada penurunan sekitar 10-20%,” ujarnya di sela acara pameran industri kulit dan persepatuan belum lama ini.

Sebagai industri sekunder yang mengandalakan bahan baku dari pemotongan hewan, Sutanto mengatakan tren penurunan konsumsi daging berefek pada menurunnya bahan baku. Dia mengatakan perkiraan bahan baku yang tersedia dari dalam negeri hanya berkisar 40% hingga 50%.

Sementara di pihak lain untuk memenuhi kebutuhan daging di dalam negeri, kebijakan pemerintah masih mengarah pada impor daging ketimbang mengimpor hewan hidup.

Hingga kini kapasitas produksi kulit dalam negeri berkisar 250 juta square feet per tahun dengan tingkat utilisasi 48%. Sutanto menjelaskan hampir semua produksi tersebut bermuara ke industri persepatuan sebesar 80% sedangkan sisanya untuk industri sarung tangan kulit dan olahraga, jaket, tas dan dompet.

“Fungsi kami memang untuk support industri sepatu. Dengan berkembangnya industri sepatu, secara tidak langsung akan naik juga,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Shahnaz Yusuf
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper