Bisnis.com, PALEMBANG – Peternakan sapi di Sumsel akan semakin berkembang dengan adanya rencana penambahan sekolah peternakan rakyat di delapan kabupaten/kota di provinsi itu.
Ade Gita Pramadianta, Direktur Kanaya Corp sekaligus pengusaha ternak di Sumsel, mengatakan sebelumnya provinsi itu telah memiliki tiga sekolah peternakan rakyat (SPR) yang telah berjalan sejak 2012 lalu.
“Kami berencana menambah SPR di delapan daerah, sudah ada dua kepala daerah yang menyambut positif rencana pembangunan SPR tersebut,” katanya, Kamis (7/5/2015).
Dia mengatakan saat ini populasi sapi yang dimiliki tiga SPR tersebut sebanyak 6.401 ekor dan diproyeksi meningkat sebesar 116% per tahun dan bisa mencapai 43.628 ekor pada 2019 mendatang.
"Populasinya bisa meningkat drastis karena tidak ada lagi pemotongan betina produktif, seluruh betina dimaksimalkan usianya dan didukung dengan penerapan metode pemeliharaan yang benar di SPR," jelasnya.
Menurut Ade, pembangunan SPR baru di daerah a.l Banyuasin, Muba, Kota Lahat, Muara Enim dan Kota Palembang itu bertujuan pula untuk menembus pasar sapi di provinsi lain, yaitu DKI Jakarta.
“Kemudian kami berencana membuat MoU antara Pemprov DKI Jakarta, Sumsel dan peternak SPR untuk pemenuhan sapi ke Jakarta pada tahun depan,” katanya.
Ade mengatakan Sumsel sebetulnya dapat swasembada sapi melalui SPR—SPR tersebut karena sistem itu dapat mengatasi masalah peternakan sapi di provinsi itu.