Bisnis.com, JAKARTA - Operator pelayaran kontener domestik mengungkapkan tingkat isian muatan atau load factor kapal kontener ke seluruh rute domestik saat ini hanya rata-rata 50%-60%, akibat lesunya ekspor-impor maupun perdagangan antarpulau melalui angkutan laut selama triwulan pertama tahun ini.
Kondisi ini mengakibatkan, kapal lebih banyak lego jangkar menunggu muatan di sejumlah pelabuhan, termasuk di pelabuhan Tanjung Priok.
Ketua Indonesia National Shipowners Association (INSA) Jaya, C.Alleson mengatakan, kegiatan pengapalan kontener domestik selama triwulan pertama tahun ini mengalami penurunan cukup signifikan ketimbang periode yang sama tahun lalu.
"Penurunannya bisa mencapai diatas 20%. Berdasarkan data INSA, seluruh operator kapal kontener domestik merasakan hal ini,dan ini terjadi disemua rute domestik," ujarnya kepada Bisnis.com, Kamis (7/5/2015).
Alleson mengatakan menurunnya kegiatan angkutan laut dipengaruhi iklim perdagangan global dan kondisi ekonomi di dalam negeri yang didipicu masih melemahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang dollar US.
"Biasanya, kalau mau menjelang bulan Puasa seperti saat ini, volume barang naik. Tetapi sekarang belum ada pergerakan. Kita berharap kondisi ini tidak berlangsung lama, sebab kalau pelabuhan ramai menunjukkan kegiatan industri hinterland juga ramai. Begitu juga sebaliknya," paparnya.
Menurut data PT Pelabuhan Tanjung Priok, selama triwulan I/2015 jumlah kunjungan kapal melalui pelabuhan Priok mencapai 3.668 unit (29.614.735 GT) yang terdiri dari kapal luar negeri (ocean going) 993 unit (19.702.897 GT) dan kapal domestik 2.675 unit (9.911.838 GT).
Sedangkan arus barang jenis general kargo selama triwulan I/2015 sebanyak 5.529.175 ton, bag cargo 853.130 ton, liquid cargo 3.822.539 ton, dry bulk 4.859.573 ton, dan peti kemas 1.653.166 twenty foot equivalent units (TEUs) atau setara 1.230.373 bok.
Arus peti kemas selama periode itu berasal dari Jakarta International Container Terminal (JICT) 585.575 TEUs (398.691 bok), TPK Koja 223.807 TEUs (149.914 bok), dan terminal konvensional sebanyak 843.784 TEUs atau setara 681.768 bok.