Bisnis.com, JAKARTA-- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia melaporkan lima hasil penyelenggaraan Jakarta Food Security Summit (JFSS) ke-3 yang digelar Februari lalu kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dalam pertemuan itu, jajaran Kadin yang hadir antara lain Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto dan Wakil Ketua Umum Kadin bidang Agribisnis dan Pangan Franky O. Widjaja.
Franky menjelaskan gelaran JFSS ke-3 merupakan upaya Kadin mendukung rencana pemerintah membangun ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.
Lima hasil JFSS ke-3 yang dilaporkan kepada Presiden, yakni pemberdayaan koperasi, skema pembiayaan yang inovatif, praktik pertanian dan agribisnis terbaik, teknologi dan rekayasa, sera ekspor produk bernilai tambah.
"Kadin mendorong peremajaan tanaman komoditas pangan yang sudah tidak produktif melalui koperasi. Di awali dengan tanaman sawit seluas 2 juta hektare berikut penyiapan skema pembiayaan bagi petani melalui program plasma," kata Franky, Selasa (14/4/2015).
Kadin mendorong skema kredit dengan bunga rendah untuk petani. Apalagi petani umumnya tidak berpenghasilan saat masa penanaman hingga panen.
"Pemerintah bersama pemangku kepentingan terkait perlu menyamakan persepsi mengenai genetic modified organism. Dengan sosialisasi yang memadai, kita bisa dapatkan manfaat bersama dari produk rekayasa genetika," paparnya.
Terakhir, Kadin mengharapkan kemitraan swasta dan pemerintah melalui koperasi agar petani semakin terlatih menerapkan praktik pertanian atau agribisnis terbaik, mendapatkan dukungan infrastruktur yang memadai, memiliki akses bibit unggul dan pupuk, serta membuka pangsa pasar bagi petani.