Bisnis.com, SEMARANG - Peningkatan ekpor-impor melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang memicu pertumbuhan arus bongkar muat petikemas hingga 15,51% pada Januari 2015.
Ketua DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Jawa Tengah Ari wibowo mengatakan volume bongkar muat petikemas yang mencapai 52.308 tweentyfoot equivalent unit (TEUs) didorong oleh pertumbuhan volume ekspor-impor di pelabuhan Jateng.
Kondisi itu terutama disebabkkan ketergantungan bahann baku (raw material) dari luar negeri. "Peningkatan volume ini adalah adanya peningkatan ekspor dan impor. Kenaikan impor karena kita masih tergantung bahan baku dari luar," jelasnya, Kamis (12/2/2015).
General Manager Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) Iwan Sabatini mengatakan volume bongkar muat tersebut naik 15,51% dibandingkan throuput Januari 2014 yang tercatat 45.284 TEUs. Dengan begitu, pihaknya optimistis merealisasikan target 2015 yang dipatok naik 15% atau menjadi 660.000 TEUs.
Data Badan Pusat Statistik Jateng mencatat, aktivitas bongar barang, yang mencakup petikemas, kargo dan barang curah, di Pelabuhan Tanjung Emas pada Desember 2014 tercatat sebanyak 373.313 ton atau turun 22,54% dari bulan sebelumnya, yakni 481.914 ton.
Sedangkan, pada Desember 2014 nilai muat barang di Tanjung Emas mencapai 33.895 ton atau naik 73,40% dari capaia November 2014 sebanyak 19.547 ton.