Bisnis.com, JAKARTA--PT Jasa Marga (Persero) Tbk sebagai perusahaan terbesar di sektor jalan tol kembali akan menambah jumlah tol yang beroperasi menjelang akhir tahun ini.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Achmad Gani Ghazali menyatakan bahwa ruas yang akan segera dioperasikan oleh PT Jasa Marga (JSMR) adalah ruas tol Gempol-Pandaan sepanjang 13,61 km.
Gani mengungkapkan, saat ini PT Margabhumi Adhikaraya (MBAR) selaku anak usaha PT JSMR sekaligus Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) Gempol-Pandaan tengah mempercepat proses konstruksi untuk mengejar target konstruksi 100% sebagai syarat utama dapat diresmikannya pengoperasian sebuah jalan tol.
"Mereka (BUJT) sedang menggenjot pengerjaan fisik, karena akhir tahun ditargetkan bisa beroperasi," kata Gani kepada Bisnis, Kamis (16/10).
Menurutnya, proses percepatan pembangunan ini dapat dilakukan setelah pemerintah melalui Ditjen Bina Marga selaku pihak yang bertanggung jawab dalam hal pengadaan tanah telah melakukan proses konsinyasi.
"Masalah tanahnya sudah diselesaikan oleh Bina Marga, melalui konsinyasi, karena pemiliknya menolak untuk menerima uang ganti rugi tanah sesuai dengan harga appraisal yang ditawarkan TPT (Tim Pengadaan Tanah)," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT JSMR David Wijayanto mengatakan bahwa ruas tol Gempol-Pandaan memang merupakan salah satu ruas yang ditargetkan bisa beroperasi pada akhir tahun 2014.
Adapun, ruas lainnya yang juga ditargetkan bisa beroperasi di akhir tahun ini adalah ruas Gempol-Pasuruan Seksi I yang nantinya akan terintegrasi dengan ruas Gempol-Pandaan.
"Lahan yang kemarin bermasalah ada di Pandaan, tepatnya di exit tol. Sehingga penyelesaian konstruksi sempat terhambat," ucapnya.
Direktur PT Margabhumi Adhikaraya, Setiono mengatakan progres konstruksi untuk ruas tol Gempol-Pandaan sudah mencapai 96%.
Dia mengaku optimistis pengerjaan fisik pada ruas tersebut bisa dituntaskan dalam kurun waktu 2 bulan setelah pembebasan lahan telah mencapai 100%.
"Proses pengerjaannya sudah memasuki babak akhir. Kalau tidak ada halangan akhir bulan depan sudah bisa tuntas seluruhnya," tuturnya.
Dia menjelaskan, pada awalnya jalan tol ini ditargetkan bisa beroperasi sebelum pemerintahan Presiden Susill Bambang Yudhoyono berakhir pada 20 Oktober.
Namun, karena adanya kendala lahan, maka penyelesaian proses konstruksk terpaksa mundur dari jadwal yang ditargetkan sebelumnya.
Pengerjaan ruas tol Gempol-Pandaan ini terbagi menjadi dua paket yaitu paket I (km 0 + 500 - Km 5+500) dan paket II (km 5+500 km 11+500).
Jalan tol ini sendiri direncanakan akan terhubung dengan jalan tol Surabaya-Gempol dan Gempol-Pasuruan. Jasa Marga sendiri menguasai kepemilikan saham mayoritas sebesar 66%, Pemda/Perusda Pasuruan sebesar 18%, PT Margabumi Matraraya 14%, dan PT Entrada Utama 2%.