Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak menyatakan saat ini pihaknya masih mendiskusikan dengan Kementerian Perhubungan untuk membuat jalan tol dan Kereta Api Trans Sumatera berdampingan.
"Tentu akan menjadi perhitungan tentang kelayakan investasi karena akan saling membagi beban," jelas Hermanto di sela-sela refleksi 3 tahun MP3EI di Jakarta, Rabu (3/9/2014).
Sebelumnya Direktur Lalu Lintas Perkeretaapian Ditjen Perkerataapian Kementerian Perhubungan Hanggoro Budi Wiryawan menyatakan penggabungan ini akan meningkatkan efesiensi waktu untuk pembebasan lahan yang selalu pelik.
“Kita sudah beberapa kali koordinasi dengan kementerian pekerjaan umum, namun [penggabungan pembebesan lahan] masih lisan,” jelas Hanggoro seusai rapat kerja dengan Komisi V DPR-RI.
Menurut Hanggoro, penggabungan jaringan tol ini akan membuat beban jalan dan kereta api saling melengkapi. Usul ini sangat mungkin dilaksanakan karena seluruh jaringan kereta api ini merupakan jalur baru.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung (CT) dalam rapat koordinasi dengan Gubernur se-Sumatera di Padang, pekan lalu, menyatakan penggabungan Tol Trans Sumatera dan jalur kereta api yang terletak berdampingan akan menjadi pemacu ekonomi kawasan.
Apalagi, jaringan jalan dan kereta api ini akan menjadi penopang hubungan logistik Asia Tenggara.
CT Menyatakan kereta api akan berfungsi untuk sarana angkut logistik yang efisien sedangkan jalan tol untuk mempersingkat waktu tempuh perjalanan lewat darat. Pemerintah optimistis untuk tol Trans Sumatra pencanangannya dapat dilakukan pada Oktober 2014.