Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Bambang Brodjonegoro menyatakan opsi kenaikan tarif listrik pada enam golongan pelanggan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2014 tidak akan berimbas besar terhadap inflasi.
"Pasti inflasi ada, tapi relatif kecil kalau dari TDL [tarif dasar listrik]," ujarnya ketika ditemui seusai menghadiri acara Penganugerahan Penghargaan Wirakarya Adhitama di Jakarta, Jumat (6/6/2014).
PT Samuel Sekuritas Indonesia Lana Sulistyaningsih pun menyatakan dengan adanya kenaikan tarif yang dilakukan setiap 2 bulan mulai 1 Juli tersebut memang tidak menyebabkan inflasi pada kuartal II/2014 terlampau tinggi.
Namun, kenaikan tarif listrik tersebut mau tidak mau akan membebani para pengusaha. Imbasnya, harga barang hasil produksi dimungkinkan turut naik karena imbas bahan baku yang naik juga nantinya.
Efek inflasi, menurut Lana,tidak terlampau besar untuk waktu-waktu dekat dikarenakan dampak dari masa puasa dan lebaran yang cenderung membuat konsumsi masyarakat meningkat. Apalagi, dengan adanya tunjangan hari raya (THR), masyarakat cenderung membayar harga berapapun yang dipatok oleh para pengusaha terhadap produk yang mereka pasarkan.
Selain itu, masa-masa tahun ajaran baru juga membuat efek inflasi tidak terlampau terlihat. “Jadi kalau mumpung Juli [tarif listrik] itu naik jadi enggak ketahuan efek inflasinya berapa. Karena barengan sama Juli jadi efek TDL tidak terlalu terlihat sekali,” tuturnya.