Bisnis.com, JAKARTA -Setiap tahun Provinsi Nusa Tenggara Timur 'mengekspor' 60.000 ekor sapi ke berbagai daerah untuk memenuhi kebutuhan daging nasional.
"Ya. Setiap tahun, provinsi kepulauan itu menyediakan 60.000 ekor ternak sapi untuk memenuhi kebutuhan daging nasional," kata Kepala Dinas Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Timur Thobias Uly di Kupang kepada Antara, Rabu (30/4/2014).
"Selama ini, NTT juga memiliki andil dalam penyediakan kebutuhan daging nasional. Setiap tahun ada sekitar 60.000 ekor sapi untuk memenuhi kebutuhan daging di DKI Jakarta dan Kalimantan Timur," kata Thobias Uly terkait sumbangsih NTT terhadap kebutuhan daging nasional.
Menurut dia, saat ini populasi ternak sapi di NTT ada sekitar 823.000 ekor dan bisa memenuhi kebutuhan daging di Jakarta serta Kalimantan. Populasi ternak tersebut tersedia di beberapa kabupaten yakni empat kabupaten di daratan Timor, Pulau Sumba dan Pulau Flores.
Khusus populasi Sapi Ongole, kata dia, terdapat di Pulau Sumba yang meliputi Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat dan Sumba Barat Daya, sementara sapi Bali di lima kabupaten di daratan Timor.
Dia mengatakan, untuk mempertahankan populasi sapi di NTT, sudah ada kebijakan dari pemerintah untuk tidak mengirimkan sapi hidup (gelondongan) ke Jakarta dan Kalimantan atau daerah lain di Indonesia.
Ke depan, katanya, untuk memenuhi kebutuhan daging, Pemerintah DKI Jakarta berencana menginvestasi dana Rp2 triliun dalam bidang peternakan yang akan digunakan untuk pembangunan rumah potong hewan (RPH) modern, dan pembibitan ternak sapi potong untuk memenuhi kebutuhan daging nasional.
Dengan adanya rencana investasi tersebut, diharapkan NTT bisa mampu mensuplai kebutuhan daging nasional, ucap Thobias Uly.